Masih Menjadi Kekhawatiran Dinsos Kutim, Program Bantuan Sembako Tidak Dimanfaatkan Untuk Kebutuhan Pokok

Plt Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kutim, Budi Mulia
Plt Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kutim, Budi Mulia

Sangatta – Program Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) merupakan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) yang diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, keluarga miskin untuk mengurangi beban pengeluaran.

Plt Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kutim, Budi Mulia menjelaskan berubahnya program BNPT menjadi bantuan sembako tersebut memiliki artian pengambilan bantuan berupa uang tunai, namun direalisasikan dalam bentuk sembako.

Menurutnya, program BNPT yang berubah menjadi bantuan sembako tersebut belum tepat sasaran.

“Sebagai program yang diberikan kepada masyarakat dan memastikan sebagian kebutuhan dasar masyarakat miskin terpenuhi, memang harus tepat sasaran,” ucapnya Budi.

Budi menjelaskan, pada mulanya BPNT merupakan bantuan berupa paket kebutuhan pokok, dengan barang yang sudah ditentukan dari pemerintah. Jadi penerima manfaat tidak dapat memilih kebutuhan pokok apa saja yang diperlukan.

“Saat ini berubah menjadi program sembako berupa uang tunai, sehingga penerima manfaat bisa memilih apa saja kebutuhannya,” lanjutnya.

Meskipun begitu, program sembako ini juga memiliki kelemahan lain, seperti bantuan uang tidak dibelikan dengan tepat.

“Kami khawatir, Pemanfaatan bantuan tersebut tidak dipergunakan untuk kebutuhan pokoknya, semoga saja itu tidak terjadi,” pungkasnya.ADV

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!