
Ruang Bermain Ramah Anak Town Hall Swarga Bara Sangatta Diresmikan Menteri PPPA
Portalkaltim.com, Kutai Timur – Di bawah terik matahari Sangatta, suara anak-anak yang bermain di Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) Swarga Bara berpadu dengan langkah tegap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi.
Kala itu, Selasa (13/5/2025), bukan hanya peresmian fasilitas publik. Ia datang membawa semangat kolaborasi dari pusat kekuasaan langsung ke jantung masyarakat.

Dirinya mengawali sambutannya yang penuh cerita tentang bagaimana arah baru pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dimulai—bukan dari rapat-rapat formal, melainkan dari sebuah “retreat” yang mempersatukan para menteri di Magelang.
Arifah menyampaikan bahwa retreat tersebut bukan ajang penguatan gaya militer, seperti ramai dibicarakan warganet, melainkan forum membangun chemistry.
“Presiden ingin kami bekerja bukan sekadar profesional, tapi juga kompak. Karena bangsa ini tak bisa dibangun sendirian,” katanya.
Dari sana pula lahir semangat program “Ruang Bersama Indonesia,” sebagai kelanjutan dan penguatan dari program Desa Ramah Perempuan dan Anak (DRPPA).
Berbeda dengan pendekatan sebelumnya yang lebih sektoral, Ruang Bersama Indonesia menekankan sinergi antar kementerian dan partisipasi aktif masyarakat.
“Kutai Timur ini punya ‘indra keenam’,” ujar Arifah memuji.
Sebab, kata dia, komitmen daerah ini selaras dengan gagasan Indonesia Emas 2045: menguatkan akar sosial dari tingkat desa.
Data Simfoni PPA menunjukkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kaltim masih tinggi, yakni 1.026 kasus sepanjang 2024 dan 341 kasus hingga Mei 2025.
Arifah menjelaskan, penyebab utamanya antara lain pola asuh yang berubah, penggunaan media sosial yang tidak bijak, serta mulai menipisnya kepedulian lingkungan.
“Ruang Bersama Indonesia adalah cara kami menjahit kembali solidaritas itu,” katanya.
Ia berharap Kutai Timur bukan hanya menjadi percontohan nasional, tetapi juga naik kelas menjadi kabupaten layak anak tingkat tertinggi. Sebab, menurutnya, kolaborasi yang terjadi di Kutim sudah menyamai mimpi besar pemerintah pusat.
Dengan semangat itu, RBRA Swarga Bara bukan sekadar taman bermain, melainkan simbol dari sebuah tekad untuk merawat masa depan anak-anak Indonesia dari bawah—dengan gotong royong yang nyata. (SH)
