
11 UMKM Binaan DISKOPUMKM Memenuhi Syarat Masuki Pasar Global
SANGATTA – DISKOPUMKM Kabupaten Kutai Timur terus mendorong dan membina para pelaku UMKM agar dapat ikut serta dalam pasar global.
Kabid UMKM DISKOPUMKM Pasombaran mengatakan bahwa ia saat ini tengah menyusun rundown untuk acara kegiatan Bimtek guna melatih dan membina para pelaku UMKM Kutai Timur Dalam berbagai aspek usaha.
Pasombaran juga menyampaikan bahwa saat ini secara masif ia memfokuskan kegiatan dan program-programnya untuk mendorong semangat para pelaku UMKM mengembangkan usaha mereka, satunya ialah dengan mengikutsertakan mereka ke dalam roadshow yang dilakukan di 12 titik pada tahun ini.
“Yang kegiatan yang masif yang perlu dilakukan itu adalah bagaimana mendorong pelaku UMKM kita ini supaya bersemangat untuk terus mengembangkan usaha mereka melalui roadshow dan sebagainya yang akan kita lakukan di 12 titik di tahun ini,” tuturnya.
Kabid UMKM tersebut juga menyampaikan bahwa ia terus mengarahkan para pelaku UMKM untuk melengkapi segala izin-izin yang memang mereka perlukan dalam menjalankan maupun mengembangkan usaha mereka.
“Dan tentunya yang tak kalah pentingnya itu tadi masalah perizinan dan kelengkapan-kelengkapan lainnya. Termasuk PIRT-nya harus dilengkati dan dipenuhi kemudian ya terutama NPWP bagi pelaku usaha dan NIB,” katanya.
Lebih lanjut, pemerintah Kutim saat ini tengah menganggarkan dana sekitar 10 miliar rupiah untuk mengadakan berbagai program yang mendukung para UMKM binaan dinas agar bisa masuk ke pasar global dan naik kelas.
“10 miliar itu sudah terbagi di kegiatan roadshow, kemudian pameran-pameran,
dan juga kita sudah masuk kegiatan BIMTEK dan pelatihan yang 23 kali kita laksanakan. Ya, include di situ. Dan juga ada untuk jasa media sedikit,” tandasnya.
Disisi lain, terkait soal kurasi dari inkubasi, Pasombaran menerangkan bahwa program itu secara khusus disiapkan untuk para pelaku UMKM yang siap ekspor.
“Kalau kurasi itu sebenarnya dilakukan pendampingan secara khusus, ya kemudian melengkapi dalam rangka untuk persiapan ekspor,” pungkasnya.
Pasombaran menjelaskan bahwa kendati sebenarnya ada ratusan UMKM yang ingin mendapatkan kesempatan untuk mencapai pasar global, namun hanya 11 produk dari 11 pelaku UMKM yang dinyatakan memenuhi syarat yang diminta.
“Sebenarnya semua UMKM kita itu, setiap pelatihan itu diarahkan masuk semua, tapi karena memang untuk mencapai pasar global ini kan harus memenuhi berbagai persyaratan yang sudah dipersyaratkan, sehingga dari sekian ratus pelaku UMKM kita yang dibina itu diikutkan, terpilihlah 11 produk dari 11 pelaku UMKM,” bebernya.ADV
