Pengganti Tambang, Kutim Genjot Sektor Perkebunan dan Agribisnis

Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Kutai Timur, David Rante
Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Kutai Timur, David Rante

Sangatta – Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Kutai Timur, David Rante, menyebut telah terjadi kenaikan pendapatan dari sektor pertambangan dalam dua tahun terakhir. Sementara Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas) merencanakan penghapusan sektor tambang ke depan, Rante menekankan pentingnya persiapan untuk menghadapi perubahan ini.

“Dua tahun terakhir, pendapatan dari sektor pertambangan mengalami peningkatan. Meskipun Bapenas berencana mengeliminasi sektor ini, kita perlu memanfaatkannya selama masih ada,” ungkap David Rante dalam wawancaranya.

Walau mendapat rambu-rambu oleh Bapenas bahwa sektor tambang akan tereliminasi beberapa waktu ke depan, namun David Rante tetap menyetujui adanya pemanfaatan sektor tambang di waktu-waktu dekat ini sebelum benar-benar tidak dapat beroperasi lagi.

Menurutnya, tindakan pemanfaatan ini bukan hal yang merugikan. Secara data bahwa terdapat kenaikan pendapatan yang cukup signifikan dari sektor tambang. Sehingga menurut David Rante hal ini perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Dalam konteks persiapan menghadapi eliminasi sektor tambang beberapa tahun mendatang, Kutai Timur kini fokus pada penguatan sektor perkebunan dan agribisnis sebagai alternatif utama. Rante menilai bahwa potensi sektor ini akan menjadi pengganti yang efektif.

“Agribisnis dan perkebunan telah menjadi fokus jangka panjang Kutai Timur. Pada APBD perubahan tahun 2024, kita berharap melihat peningkatan yang lebih signifikan. Dana bagi hasil sawit menjadi tambahan yang berpotensi untuk meningkatkan pendapatan daerah,” tutup David Rante.

Harapannya, perkebunan dan agribisnis mampu menopang penguatan pendapatan yang telah dikuasai sektor tambang. Dengan fokus pemerintah menggenjot perkebunan dan agribisnis, David Rante berharap Kutai Timur mampu secara mandiri menghasilkan produk hasil alam yang berkualitas dan menjadi penopang ekonomi di Kutai Timur.ADV

Loading

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!