Sangatta – Dalam upaya memacu transformasi digital di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutim, Sulastin, menggarisbawahi pentingnya kesetaraan gender dalam pelaksanaan Program Inklusivitas dan Kesetaraan Digital (IKN). IKN bertujuan untuk mendorong pemanfaatan teknologi digital yang merata dan inklusif di masyarakat.
Sulastin menjelaskan, “IKN artinya kita menekankan kesetaraan gender, artinya kontribusi perempuan juga harus dipertimbangkan.” Program IKN berkomitmen memastikan bahwa baik perempuan maupun laki-laki memiliki akses dan kesempatan yang setara dalam mengikuti perkembangan teknologi digital.
Dalam pelatihan ini, Sulastin memberikan penekanan pada pentingnya penulisan yang baik dalam jurnalisme, serta bagaimana pengungkapan informasi yang tepat dan etis. Hal ini melibatkan tindakan perhatian terhadap narasumber dan cara menyajikan berita secara proporsional dan akurat.
IKN di Kutim juga mengarah pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Sulastin menegaskan, “Kami selalu mendatangkan narasumber yang kompeten di bidangnya.” Upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa SDM di Kutim siap menghadapi tantangan transformasi digital.
Dalam penutupannya, Sulastin menyatakan harapannya bahwa program IKN akan memberikan manfaat yang signifikan bagi Kutai Timur dan seluruh masyarakat yang mengikuti pelatihan tersebut.
Kutai Timur, dengan karakteristik geografi yang unik dan tantangan akses yang beragam, diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan teknologi dan berkolaborasi dengan daerah lain.
Sulastin mengungkapkan harapannya, “Mudah-mudahan setelah jadi IKN, kita menjadi pusat, dan pihak lain datang berkordinasi dengan kita.”ADV