Sangatta – Sekolah Menengah Pertama Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur memenangkan lomba peragaan busana sekolah inklusi pada pesta karya IX SMPN 1 Sangatta Utara.
SMPN 2 Muara Ancalong yang terletak di Desa Gembara Baru, Kecamatan Muara Ancalong adalah yang pertama kali mengikuti kompetisi ini dan berhasil menjadi juara pertama dalam peragaan busana sekolah inklusi favorit, Kamis (2/11/2023).
Terin, seorang guru inklusi di SMPN 2 Muara Ancalong, mengaku bahwa ia dan murid-muridnya harus menempuh perjalanan selama tujuh jam ke Sangatta.
Namun, perjalanan jauh yang ditempuh melalui perjalanan darat itu membuahkan hasil.
“Bersyukur mendapat juara favorit, karena ini pertama kali ikut perlombaan untuk kategori sekolah inklusi,” jelasnya.
Dia melanjutkan dengan menjelaskan tema yang dibawa oleh para siswa ke SMPN 1 Sangatta Utara untuk peragaan busana. Oleh karena itu, ia memilih tema pakaian budaya masyarakat Dayak di Kenya.
Pakaian yang dikenakan menunjukan pakaian adat Suku Dayak Kenya saat melakukan berburu.
Ia menjelaskan, pada zamannya, Suku Dayak Kenya yang berada di Muara Ancalong saat berburu menggunakan tombak sebagai alat untuk memburu hewan.
“Selain itu, kami bermaksud untuk melestarikan pakaian adat Dayak Kenya yang menurut kami mulai punah,” ucapnya.
Tidak hanya itu, pakaian yang digunakan keseluruhannya berbahan dasar barang bekas plastik.
Ia berharap, ini awal bagi sekolahnya untuk mendapat prestasi-prestasi khususnya tingkat sekolah inklusi.
“Semoga siswa lain termotivasi sehingga siswa inklusi kami juga bisa berprestasi,” harapnya.