SAMARINDA – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kaltimantan Timur (Kaltim) Muhammad Syafranuddin ada banyak cara dalam upaya pencerdasan pada anak.
“Salah satunya memang melalui buku. Sudah barang tentu buku dan anak merupakan ikatan yang tak terpisahkan,” ujarnya.
Karena melalui buku, anak dapat mengenali dunia di luar isi kepalanya dan mampu mengeksplore lebih lingkungan sekitarnya dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya itu.
Buku menjadi jembatan bagi orang tua dalam mengenal sang buah hati. Melalui buku juga turut membuka ruang komunikasi antara anak dan orang tua.
“DPK Kaltim turut memfasilitasi itu, yakni menyediakan buku anak-anak yang bisa dinikmati dengan orang tua yang berada di DPK Jalan Ir Juanda,” ungkapnya.
Buku-buku tersebut juga bisa dinikmati di rumah, karena DPK memberikan izin peminjaman apabila memiliki kartu keanggotaan.
Satu buku dapat mengubah pola pikir anak, di DPK Kaltim buku anak juga sudah di sortir sehingga aman.
Hal tersebut ia sampaikan kala menjadi pembicara dalam program ‘Ngampeh’ yang diselenggarakan oleh TVRI.
“Kita juga tengah berupaya dalam meningkatkan fasilitas yang dimiliki DPK Kaltim, yakni dengan rencana pembentukan ruangan difabel,” jelasnya.
Hal ini bertujuan agar setiap anak dengan berbagai latar belakang dapat membaca buku tanpa merasa dibeda-bedakan.
“Mereka juga memiliki potensi yang perlu diasah ilmunya melalui buku. Pencerdasan sejak dini sudah harus dimulai,” paparnya.
Kunjungan oleh sekolah-sekolah dari jenjang PAUD dan SD pun selalu terbuka dan tersedia layanan perpustakaan anak.
Hampir setiap harinya DPK Kaltim menerima visitasi dari sekolah sebagai bentuk pembelajaran diluar ruang kelas.
“Kita sangat memperhatikan kesejahteraan anak. Kami mengimbau bagi setiap orang tua, sesibuk apapun tetap bacakan buku pada anak,” tutupnya.
