SAMARINDA – Kepala Bidang DP3KM mewakili Kepala Dimas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Taufik, membuka langsung Workshop atau Lokakarya Penulisan Soal AKM Berbasis Literasi dan Numerasi, Sabtu (18/3/2023).
Dihadiri oleh 250 peserta, kegiatan ini berlangsung di Aula Gedung Penerbit Erlangga yang terdiri dari guru-guru SD dan SMP se-Kota Samarinda.
“Assesmen Kompetensi Minimum atau AKM ini sangat penting jika dilandasi oleh literasi, sebab literasi sendiri merupakan gerbang dalam sistem AKM,” ujar Taufik.
Hal tgersebut ia utarakan, AKM sebagai tolok ukur guru dalam proses trasfer ilmu serta daya siswa menerima ilmu pengetahuan yang diberikan oleh tenaga pendidik.
Ia juga meminta kedepannya, perlu ada kesiapan lagi untuk mematangkan AKM ini dilingkungan sekolah. Terlebih, lokakarya itu sendiri baik dalam mengoptimalkan AKM.
“Juga dalam mengasah keterampilan bagi tenaga pendidik dalam proses belajar mengajar di lingkup sekolah,” jelasnya.
Menurut Taufik, AKM merupakan inovasi pasca digantikannya Ujian Nasional (UN). Namun, AKM memiliki peran utama yang sama dengan UN.
Tentu sebagai evaluasi prestasi dari hasil belajar siswa secara individual, AKM ini menyajikan beragam masalah dengan konteks yang berbeda-beda.
“Yang kemudian diharapkan mampu untuk dituntaskan oleh peserta didik berdasarkan kemampuan literasi dan numerik yang siswa miliki,” ungkapnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin, Kepala Balai Guru Penggerak Kaltim, Wiwik Setiawati, Kepala Penerbit Erlangga Cabang Kalimantan, Dodi Wahyudi.
Lokakarya menghadirkan dua narasumber yakni, Herlina Sumanti selaku Ketua MGMP IPS SMP Kota Samarinda serta Sotinsia Desi Latsari, seorang Guru Penggerak dan Penulis Soal Standar Nasional.
