SANGATTA – Jarang terekspos, ternyata Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) juga memiliki spot wisata alam unggulan yang tidak kalah indah.
Wisata alam berupa Danau bernama Danau Sapan atau Tapan ini berada di kawasan perbukitan Desa Tado’an Kecamatan Sandaran.
Danau Sapan merupakan sumber air baku masyarakat Dayak Basap yang sudah lama kejenuhannya terjaga dengan baik.
Bahkan sangking jernihnya, Camat Sandaran Tri Sukandar menyebutkan bahwa ikan-ikan bisa dilihat secara langsung dari atas permukaan.
“Varietas ikan-ikan Sopan yang banyak di dalam danau dapat dilihat jelas sehingga dari situlah kemudian danau disebut dengan nama Danau Sapan,” terangnya.
Semula ukuran danau tersebut tak besar, namun debit air yang tinggi membuat luasan cakupan air sekarang berukuran lebih dari satu hektare.
Total luasan kawasan wisata Danau Sapan sendiri sekitar 2 hektar. Pada tahun 2000, danau dibangun dengan pembentukkan dindin dan penataan kontur.
Kemudian pada 2017, disentuhlah dengan program-program pembangunan melalui APBDes, untuk memenuhi sedikit demi sedikit kebutuhan tempat wisata.
“Jujur kami membutuhkan uluran tangan atau perhatian lebih dari Pemkab Kutim melalui Dinas Pariwisata. Danau kapan ini merupakan aset Wisata Kutim dan ikon Kecamatan Sandaran,” ungkapnya.
Terdapat dua perahu kuno dan sepeda air angsa di Danau Sapan yang bisa digunakan oleh pengunjung.
Perahu dan sepeda air ini bahkan menjadi rebutan warga yang hendak menikmati Danau asri dengan air dinginnya dari pegunungan karst.
“Antusias warga yang tinggi, membuat pihak pengelola dari desa membatasi dengan cara menggilir pengunjung untuk menggunakan perahu kuno dan sepeda air angsa,” jelasnya.
Setiap minggu objek wisata ini rujukan warga Sandaran untuk berlibur. Di sisi pinggiran danau, kios-kios dibangun untuk membuat pusat kuliner dan cenderamata yang bisa dinikmati atau dibawa pulang pengunjung.