Tak Hanya Padamkan Api, Disdamkar Juga Bantu Hal Lainnya

Pemadam Kebakaran atau damkar memiliki tugas yang cukup berat. Mereka bahkan rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan banyak orang
Pemadam Kebakaran atau damkar memiliki tugas yang cukup berat. Mereka bahkan rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan banyak orang

SANGATTA – Pemadam Kebakaran atau damkar memiliki tugas yang cukup berat. Mereka bahkan rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan banyak orang.

Hal itu seperti logo tulisan yang terpampang di beberapa sudut Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kutim. “Pantang pulang sebelum api padam, walaupun nyawa taruhannya,” tulis logo kalimat itu.

Kalimat itu merupakan prinsip yang dipegang teguh seluruh personel pemadam kebakaran di balik rompi oranye, helm, dan sepatu bot yang mereka kenakan saat bertugas di lapangan.

Kala tak berada di lapangan, mereka mengenakan seragam berwarna biru tua dengan badge bertuliskan Pemadam di kantong kiri depan dan semboyan Yudha Brama Jaya. Semboyan tersebut bermakna kemenangan dan keberhasilan dalam perang melawan api kebakaran.

Semua orang tahu jika tugas seorang pemadam kebakaran adalah menjinakkan api, memadamkan api yang berkobar. Namun, siapa sangka, sang pemadam rupanya memiliki banyak tugas.

“Tugas kami bukan cuma menangani kebakaran, tetapi mencakup pula penyelamatan,” ujar Kepala Disdamkar Kutim, Failu saat ditemui.

Failu menyebutkan, petugas damkar menjadi sosok terdepan dalam penanganan bencana mulai dari kebakaran, pohon tumbang, hingga menyelamatkan hewan. Hampir setiap hari, pihaknya menerima permohonan bantuan melalui call center untuk segala jenis urusan.

“Intinya pemadam adalah menangani kebakaran. Tapi di luar kebakaran, kita memiliki seksi penyelamatan dan evakuasi,” sebut Failu.

Menurut Failu, penanganan sarang tawon menempati urutan teratas dari jumlah penyelamatan dan evakuasi kategori animal rescue.

“Penanganan sarang tawon sebanyak 120 kejadian. Kita prioritaskan sarang yang membahayakan masyarakat seperti di sekolah, pasar hingga rumah pribadi,” ujarnya.

Hampir seluruh penanganan sarang tawon, kata Failu, berada di bagian yang sulit dijangkau manusia. Adapun jenis tawon yaitu tawon vespa atau Vespa affinis. “Dari semua kasus yang ditangani, ada sarang tawon berdiameter mencapai satu meter,” ujarnya.

Untuk menangani sarang tawon, Failu menjelaskan, petugas selalu dilengkapi alat pelindung diri dan alat yang sudah terstandarisasi. Namun beberapa kasus penanganan, ada petugas yang terkena sengatan. “Ada petugas kita yang tersengat ketika menangani sarang di sekolah,” ujarnya.

Di tempat kedua, penanganan terhadap hewan terjadi pada orang utan yakni sebanyak 8 kali. Sedangkan penanganan ular sebanyak 55 kali serta penanganan buaya 48 kali. Keseluruhan penyelamatan dan evakuasi hewan selama 4 bulan terakhir berjumlah 111 kali.

Dalam kategori human rescue, Failu menjelaskan, pihaknya menangani 2 kali kejadian cincin yang sulit terlepas dari jari.

“Laporan soal cincin sulit dilepas ini memang kejadian yang unik dan baru. Mungkin karena warga bingung mau minta pertolongan kemana, ada orang datang ke sini setelah disuruh pihak rumah sakit untuk melepas cincin yang sulit dilepas. Setelah itu jadi nambah yang ke sini,” ujarnya.

Selain menangani sulit lepas cincin, Damkar Kutim juga telah 11 kali menangani pencarian orang hilang dan 21 kali penanganan pohon tumbang. Adapun 5 kali kejadian yang terdapat dalam kategori lain-lain mulai dari penanganan kabel melintang, kanopi roboh, gerbang terkunci, hingga bendera tersangkut.

Dengan banyaknya laporan masalah warga ke Damkar Kutim yang semakin beragam, Failu menyatakan pihaknya tetap fokus pada peningkatan kapasitas dan teknis sumber daya manusia.

“Untuk sumber daya manusia, kita memiliki 245 personel yang tersebar di 10 pos Damkar di Kutim,” tutupnya.

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!