Imbas Ditariknya Peredaran Beras Premium Oplosan, Stok di Pasar dan Retail Kosong

Konferensi pers Sinergi Informasi Memjaga Stabilitas Pangan dan Harga Beras di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim

Portalkaltim.com, Samarinda – Sejumlah pedagang di Kalimantan Timur (Kaltim) baik di pasar maupun retail modern menyatakan stok beras kosong. Kekosongan ini disinyalir akibat adanya penarikan sejumlah mereka beras premium yang setelah di uji laboratorium ternyata tidak memenuhi standar ketentuan.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melaporkan stok beras ini beramai-ramai terjadi hampir di seluruh kabupaten/kota di Benua Etam. Gubernur Kaltim Rudya Mas’ud menjelaskan kondisi beras di lapangan baik di pasar tradisional, warung kecil hingga retail modern.

Di Samarinda, stok beras sudah tidak lagi datang sejak seminggu lalu. Kendati demikian, harga beras masih relatif stabil bahkan menurun Rp500 dari Harga Eceran Tertinggi (HET).

Di Balikpapan, Rudy mengatakan, stok beras di beberapa gerai retail sudah tidak ada lagi kiriman stok beras. Bahkan di beberapa retail modern terbesar di Balikpapan hanya tersisa 10 karung beras dengan berat 5 kilogram saja.

Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud
Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud

“Bontang, minimarket itu tidak ada jual stok beras dari 1 minggu lalu karena tidak ada pengiriman dari distributor. Kutai Timur juga begitu, termasuk Kutai Kartanegara, Paser, Kutai Barat juga sama,” ujarnya dalam konferensi pers terkait Sinergi Informasi Memjaga Stabilitas Pangan dan Harga Beras di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (19/8/2025).

Demi memulihkan kondisi ini, dirinya meminta dinas terkait untuk melakukan pengawasan terpadu kepada tiap-tiap distributor beras agar tidak ada lagi yang mencatut label premium, tetapi kualitas di bawah standar ketentuan.

Ia meminta para distributor bisa memperbaiki mutu sesuai dengan kondisi beras. Walau tegas dalam bertindak hingga melakukan penarikan beras premium abal-abal itu, Rudy mengungkapkan agar para distributor tidak takut mendistribusikan beras mereka, asal mutu yang diberikan sesuai dengan label.

Demi mengantisipasi sulitnya kondisi ini agar tidak berlarut-larut, pihaknya telah bersinergi dengan Bulog dalam melakukan penyaluran bantuan beras, seperti melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM), juga bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yang dikolaborasikan dengan Tim Penanganan Inflasi.

“Dari laporan, stok beras di Bulog ada 1.223 ton per Agustus di minggu kedua,” katanya.

Secara keseluruhan, walau situasi saat ini stok beras sedang mengalami kekosongan, tetapi Rudy mengaku bahwa harga beras masih terkendali dan relatif stabil.

Dirinya meminta supaya dinas terkait bersama distributor lebih berfokus menyalurkan beras yang akan segeran datang di warung kecil maupun pasar tradisional. Sebab, masyarakat bisa dengan mudah mendapat stok beras secara eceran sesuai kebutuhan mereka. Setelah stabil, barulah masuk ke retail modern.

Terakhir, Rudy mengimbau masyarakat supaya tidak membeli secara panik hingga terjadi penimbunan. Ia menjamin bahwa stok beras akan segera stabil kembali dalam waktu dekat.

“Kita ingin masyarakat tidak panic buying, kalau terlambat distributor ini maka bulog akan ambil langkah,” pungkasnya. (SH)

Loading