Tinjau Big Mall Samarinda Usai Terbakar Kedua Kalinya, Manajemen Harus Perkuat Komitmen Keamanan

DPRD Samarinda dalam tinjauan ke lokasi kebakaran di Big Mall Samarinda

Portalkaltim.com, Samarinda – Kebakaran yang kembali melanda Big Mall Samarinda untuk kedua kalinya memicu respons serius dari DPRD Kota Samarinda. Kebakaran pertama yang terjadi pada bulan Juni lalu, belum kering diingatan masyarakat, tetapi sudah disusul amukan si jago merah sebulan kemudian.

Lokasi pasca-kebakaran di Toko Origin Big Mall Samarinda
Lokasi pasca-kebakaran di Toko Origin Big Mall Samarinda

Ketua Komisi II Deni Hakim Anwar menyampaikan sejumlah catatan kritis pasca peninjauan langsung bersama Dinas Pemadam Kebakaran dan Komisi III DPRD Kota Samarinda, Selasa (22/7/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Deni menyoroti keterlambatan proses perbaikan di lokasi kebakaran pertama yang baru dilakukan setelah area dinyatakan bebas dari status police line pada 6 Juli lalu.

Ia juga menyampaikan bahwa pihak manajemen Big Mall hingga saat ini belum menerima hasil laporan forensik dari kepolisian.

“Pembersihan baru bisa dilakukan setelah area dibuka. Tapi kami ingin tahu sejauh mana tindak lanjut yang dilakukan manajemen,” ujarnya.

Deni mengapresiasi respons cepat penanganan kebakaran kedua yang berhasil dipadamkan dalam waktu 40 menit, berkat berfungsinya sistem sprinkler dan hydrant.

Namun, ia menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh pada sistem mekanikal dan elektrikal bangunan.

“Kami minta semua instalasi harus teruji. Jangan sampai ada yang lalai, apalagi ini pusat perbelanjaan yang ramai pengunjung,” tegasnya.

Ia juga meminta agar hasil evaluasi struktur bangunan yang sedang dikoordinasikan dengan Dinas PUPR segera disampaikan ke DPRD, mengingat suhu tinggi akibat kebakaran bisa berdampak pada kekuatan material konstruksi.

Penampakan Lantai Atrium Big Mall Samarinda yang mulai diperbaiki pasca-kebakaran
Penampakan Lantai Atrium Big Mall Samarinda yang mulai diperbaiki pasca-kebakaran

Selain itu, proses perolehan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) menjadi perhatian. DPRD berharap semua proses berjalan paralel dan tidak menghambat upaya pemulihan.

Menurut Deni, Big Mall adalah ikon ekonomi Samarinda yang menjadi tujuan ribuan pengunjung, termasuk dari luar kota.

“Kami tidak ingin datang lagi sebagai tim investigasi untuk kejadian ketiga. Kami ingin datang sebagai pengunjung,” tegasnya.

Ia menutup dengan imbauan agar manajemen Big Mall menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama.

“Safety first. Kejadian ini harus jadi titik balik untuk berbenah total,” katanya. (SH)

Loading