Dispora Kaltim Dorong Organisasi Kepemudaan Mandiri dan Inovatif

Organisasi Kepemudaan

Portalkaltim.com, Samarinda
Semangat kemandirian organisasi kepemudaan menjadi fokus perhatian Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur. Lewat berbagai program fasilitasi dan pelatihan, Dispora terus mendorong organisasi pemuda agar tidak hanya aktif berkegiatan, tetapi juga mampu bertahan secara mandiri dan berkelanjutan.

Sub Koordinator Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim, Rusmulyadi, menekankan pentingnya peran organisasi sebagai ruang pembentukan karakter dan pengembangan jejaring sosial. Menurutnya, keterlibatan aktif dalam organisasi adalah pilihan cerdas bagi generasi muda. (

“Teman-teman yang aktif di organisasi sudah berada di jalur yang benar. Organisasi itu tempat ideal untuk belajar, berekspresi, dan memperluas pengalaman,” ujarnya saat ditemui di Kantor Dispora Kaltim.

Namun ia mengingatkan, organisasi bukan sekadar tempat mencari keuntungan atau ketergantungan. Justru tantangan utamanya adalah bagaimana organisasi bisa bertahan dan berkembang tanpa selalu bergantung pada bantuan eksternal.

“Organisasi itu harus bisa menghidupi dirinya sendiri. Bukan soal bagaimana bertahan hidup dari organisasi, tapi bagaimana membuat organisasi hidup,” tegas Rusmulyadi.

Dispora Kaltim sendiri tetap memberikan dukungan, khususnya dalam bentuk logistik seperti konsumsi saat rapat kerja. Ini menjadi bentuk fasilitasi yang legal dan sesuai aturan, mengingat bantuan tunai tidak diperbolehkan.

“Setiap tahun kami bantu konsumsi untuk raker organisasi. Itu bentuk dukungan kami agar kegiatan tetap berjalan, meski dananya terbatas,” jelasnya.

Lebih dari sekadar bantuan logistik, Dispora juga menyiapkan pelatihan ekonomi untuk membekali organisasi dengan kemampuan wirausaha. Pelatihan seperti event organizer (EO) dan kewirausahaan diberikan agar organisasi dapat membentuk unit usaha pendukung kegiatan mereka.

Setiap organisasi diberi kesempatan mengirim lima anggotanya untuk ikut serta dalam pelatihan tersebut. Harapannya, peserta tak hanya membawa pulang pengetahuan, tetapi juga semangat baru untuk membangun organisasi secara mandiri.

Rusmulyadi menegaskan bahwa misi utama program ini adalah menanamkan mental kemandirian dan jiwa kreatif dalam menghadapi keterbatasan. “Ini soal membentuk pola pikir mandiri dan inovatif. Supaya bukan hanya organisasi yang hidup, tapi juga anggotanya berdaya,” ungkapnya.

Ia pun menutup dengan pesan reflektif, bahwa kreativitas justru diuji di tengah keterbatasan. Bagi pemuda, keterbatasan bukan penghalang, tetapi panggung untuk menciptakan terobosan.

Dengan berbagai dukungan dan pendekatan pemberdayaan ini, Dispora Kaltim berharap organisasi kepemudaan di seluruh penjuru provinsi bisa menjadi agen perubahan yang tangguh, adaptif, dan relevan terhadap tantangan zaman.

Loading