Atlet Catur Kutim Tembus Panggung Dunia

permainan catur

Portalkaltim.com, Sangatta — Di tengah keterbatasan anggaran dan absennya sokongan konkret dari pemerintah daerah, atlet catur asal Kutai Timur, Evi Juliana, justru mencetak sejarah dengan menembus dua kejuaraan internasional bergengsi. Ia dipastikan mewakili Indonesia dalam ajang FIDE Women’s World Cup 2025 di Georgia dan Asian Amateur Chess Championship di Hong Kong.

Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kutim, Ihwan Syarif, menyampaikan bahwa Evi dijadwalkan bertolak ke Batumi, Georgia pada 4 Juli 2025, untuk mengikuti FIDE Women’s World Cup yang berlangsung hingga 29 Juli. Setelah itu, Evi akan melanjutkan perjuangannya di Asian Amateur Chess Championship 2025 pada 1–9 Agustus di Hong Kong.

“Ini bukan sekadar pencapaian personal. Evi membawa nama Kutai Timur dan Kalimantan Timur di panggung dunia, meski kami berjuang tanpa sokongan anggaran dari Pemda maupun KONI Kutim,” ungkap Ihwan.

Ia mengakui, hingga saat ini belum ada bantuan resmi yang diberikan kepada Evi. Namun, semangat untuk mengharumkan nama daerah terus menjadi bahan bakar utama bagi atlet dan tim pendukungnya.

Ihwan menyoroti lemahnya perhatian dari pihak-pihak yang seharusnya hadir dalam proses pembinaan atlet. Ia mengingatkan bahwa prestasi tak bisa hadir instan dan membutuhkan konsistensi, kerja keras, serta dukungan nyata.

“Butuh proses panjang dan pengorbanan. Sayangnya, komitmen dari para pemangku kepentingan masih jauh dari kata cukup,” ujarnya.

Ihwan berharap momentum ini membuka mata para pengambil kebijakan untuk lebih serius membina atlet berbakat, apalagi Evi juga dipersiapkan menjadi andalan Kalimantan Timur dalam ajang Pra-PON mendatang.

“Jangan sampai ketika sudah berprestasi, baru ramai-ramai klaim bagian dari kesuksesan. Itu bukan mental pembina, tapi penonton,” tegasnya.

Sementara itu, apresiasi datang dari Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading. Ia menyatakan dukungan moril atas capaian Evi dan berjanji akan menjembatani komunikasi dengan pihak-pihak terkait di tingkat provinsi.

“Ini bukti bahwa keterbatasan tak boleh menjadi alasan untuk menyerah. Dispora akan bantu dorong agar ada perhatian lebih terhadap atlet potensial seperti Evi,” katanya.

Rasman juga menekankan bahwa prestasi seperti ini seharusnya menjadi sinyal kuat bagi KONI dan Pemda untuk lebih peka dalam memberikan dukungan sejak tahap awal pembinaan.

“Kalau ingin prestasi daerah meningkat, dukungannya juga harus konsisten. Jangan hanya muncul saat panggung selebrasi,” tutupnya.

Loading