Dispora Kaltim Dorong Latihan Panahan Gunakan Teknologi Digital
Ilustrasi pemain panahan
Portalkaltim.com, Samarinda — Dunia olahraga terus bergerak mengikuti perkembangan zaman. Tak terkecuali cabang panahan di Kalimantan Timur. Menjelang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2025, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim mulai mendorong perubahan besar dalam pola pembinaan atlet, dari sistem konvensional ke pendekatan berbasis teknologi.
Adalah Rasman Rading, Kepala Bidang Pengembangan Prestasi Dispora Kaltim, yang menabuh genderang perubahan tersebut. Ia menegaskan bahwa saat ini era latihan berdasarkan naluri dan perkiraan harus ditinggalkan. Menurutnya, olahraga panahan Kaltim perlu menyambut era digitalisasi latihan demi meningkatkan akurasi dan konsistensi performa atlet.
“Sekarang bukan zamannya lagi melatih hanya mengandalkan intuisi. Semua harus berbasis data. Teknologi mampu membantu atlet mengambil keputusan yang tepat dan cepat di lapangan,” kata Rasman saat diwawancarai.
Teknologi yang dimaksud bukan sekadar pelengkap, melainkan menjadi elemen penting dalam proses latihan. Perangkat seperti anemometer digital, sensor tekanan udara, simulasi kondisi cuaca, hingga perangkat analisis gerak dapat memberikan umpan balik secara real-time. Dengan alat ini, pelatih dan atlet dapat menyesuaikan teknik membidik secara ilmiah, bukan hanya berdasarkan pengalaman.
Rasman menjelaskan, penggunaan alat digital seperti pelacak performa dan analisis video juga akan sangat membantu dalam mengevaluasi progres atlet dari waktu ke waktu.
“Latihan dengan sistem ini memungkinkan kami mengetahui sejauh mana kemajuan atlet secara objektif. Data bicara, bukan opini,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa pendekatan ini tidak hanya berdampak pada aspek teknis, tetapi juga memperkuat mental bertanding atlet. Ketika atlet dibiasakan dengan skenario latihan yang mendekati suasana pertandingan angin, tekanan waktu, dan cuaca maka mereka akan lebih siap menghadapi situasi nyata di lapangan.
Meski target utama saat ini adalah persiapan menuju Popnas 2025, Rasman menyebut transformasi latihan ini sebagai investasi jangka panjang untuk pembinaan olahraga panahan di Kalimantan Timur. Ia ingin, ke depan, panahan Kaltim tak hanya bersaing di tingkat pelajar nasional, tetapi juga mencetak atlet andal untuk level internasional.
“Kami ingin membangun sistem pembinaan yang modern dan berkelanjutan. Dengan teknologi, kita bisa memastikan pembinaan berjalan lebih terukur, profesional, dan punya arah yang jelas,” ucapnya.
Rasman secara khusus mendorong Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kaltim agar mulai mengadopsi teknologi tersebut dalam pola latihan sehari-hari. Ia menyadari bahwa perubahan tidak selalu mudah, namun jika ingin bersaing di era sekarang, adaptasi adalah sebuah keharusan.
“Panahan adalah olahraga presisi. Dan presisi menuntut akurasi. Teknologi adalah jawabannya,” pungkas Rasman.
Dengan semangat baru dan dukungan teknologi, Dispora Kaltim berharap cabang olahraga panahan dapat mencetak prestasi yang bukan hanya membanggakan nama daerah, tetapi juga memperkuat posisi Kalimantan Timur di pentas nasional. Kini, langkah awal telah diambil, tinggal bagaimana semua pihak siap melangkah bersama ke masa depan olahraga yang lebih modern dan kompetitif.