Curhat Soal Sulitnya PDKT Zaman Sekarang Malah “Dirujak” Warganet Perkara Menolak Jawab

Ilustrasi sulitnya PDKT zaman sekarang menggunakan aplikasi kencan

Portalkaltim.com, Samarinda – Sejumlah pria dan wanita dalam usia matang akan mulai memikirkan bagaimana mendapatkan pasangan hidupnya. Berbagai cara bisa dilakukan untuk menemukan calon pasangan yang cocok bagi mereka.

Misalnya, meminta bantuan orang lain untuk dikenalkan, berusaha mengenal langsung dengan pendekatan aktif ataupun mencari di aplikasi kencan atau dating apps. Keseluruhan cara tersebut, apabila membuahkan hasil bertemu calon pasangan, maka akan berlanjut ke jenjang pendekatan.

Pendekatan atau yang kerap disingkat PDKT di kala berkenalan, sudah menjadi hal lumrah. Pengalaman PDKT ini lah yang akan menentukan bagaimana nasib hubungan ke depannya, apakah berbuah menjadi janur kuning yang melengkung atau asing.

Tak asing bagi masyarakat mendengar kata PDKT. Di mana kedua insan masing-masing saling mengenal satu sama lain, baik identitas diri hingga visi misi kehidupan mereka. Bahkan sejenis hobi, makanan kesukaan sampai kegiatan yang dilakukan pun tak luput untuk dipertanyakan satu sama lain, demi saling mendalami calon pasangan tersebut.

Baru-baru ini viral di jagat maya, seorang wanita berusia 33 tahun membagikan kisahnya mencari tambatan hati di platform media sosial Threads. Dirinya merasa kesulitan untuk menemukan calon pasangan yang cocok di dunia nyata, mau tak mau mencoba peruntungan di aplikasi kencan.

Ketika menggunakan aplikasi kencan, perempuan yang berprofesi sebagai guru ini, selalu mendapat pertanyaan dari para pria kenalannya tentang pekerjaan apa yang ia lakukan. Merasa risih, dia memilih tidak menjawab dan mengatakan hanya seorang anak yang menjadi beban keluarga.

Tangkapan layar sebuah utas di mana seorang wanita menolak menjawab menjawab profesinya ketika berkenalan dengan seorang prima di aplikasi kencan
Tangkapan layar sebuah utas di mana seorang wanita menolak menjawab menjawab profesinya ketika berkenalan dengan seorang prima di aplikasi kencan

“Umur 33 tahun baru belajar untuk membuka diri, jadi daftarlah di aplikasi kencan titik tapi kok malah lebih sering ilfeel. Soalnya beberapa cowok yang ditanya duluan itu kerjaan saya apa. Pas saya bilang di rumah saja ditanya lagi buka usaha rumahan. Saya bilang tidak, cuma jadi beban keluarga atau cuma jawab di rumah jaga mama,” tulis akun @liesmay.

Seusai memberi jawaban tersebut kepada sang calon kandidat, dia mengaku, semua dari mereka menghilang dan tak melanjutkan obrolan lebih jauh. Liesmay menolak menjawab pertanyaan soal pekerjaan atau kesibukan, dengan alasan malas menanggapi. Menurutnya, pertanyaan tersebut, dirinyalah yang harus menanyakan dan bukannya si pria.

Tetapi, warganet mayoritas tidak setuju. Kolom komentar dipenuhi “rujakan” oleh netizen, yang menyebutkan penulis utas terlalu mempersulit PDKT dan wajar saja bila calon kandidat mundur dengan ucapannya, yang dinilai tidak mencerminkan seorang guru.

Warganet menjelaskan bahwa pertanyaan mengenai pekerjaan yang diajukan seorang pria kepada wanita adalah salah satu upaya mengenal lebih dekat. Juga, ada yang mengatakan cara pertanyaan tadi sebagai pembuka aliran percakapan atau adanya minat di bidang yang sama.

“Oke kalau mbaknya gak suka ditanya kerja apa, tapi gak dijawab beban keluarga juga dong, ya jelas di cut off lah,” ujar @deanariani.

“Saya juga guru. Tapi menurut saya, kamu yang anehm saya juga dapat suami dari date apps. Zaman sekatang lebih proper to the point. Jadi pihak laki-laki dan perempuan sama-sama bisa memperkirakan living cost dari gaya hidup,” kata @rionna1995.

Tak sedikit dari mereka yang menyalahgunakan pengguna medsos TikTok sebagai standar mencari pasangan saat ini. Mereka menduga, pemilik utas meniru gaya sembrono menetapkan kriteria calon pasangannya.

“Umurmu sudah matang, jangan ikut-ikutan warga TikTok yang tidak mau ditanya kerjaan dan lain sebagainya, selalu suudzon laki-laki itu mau numpang hidup maunya diratukan, dibujuk kayak bayi. Please jangan,” tulis @nat.sumichan.

Akun lain membalikkan sudut pandang. Apabila pemilik utas adalah orang yang bertanya kepada seorang laki-laki dan laki-laki tersebut menjawab hanya seorang beban keluarga, bagaimanakah jawabannya.

Namun, tak sedikit pula wanita lain yang mengalami hal serupa dan merasa tak nyaman. Mereka kerap kali diacuhkan saat PDKT, apabila tidak memiliki profesi yang bagus atau sedang tidak bekerja. Hal ini yang menjadi alasan sebagian wanita enggan menyebutkan apa kesibukan mereka saat berkenalan.

“Ngapain nanya-nanya cewe kerja apa, mau minta dibayarin ya?,” tulis akun di Threads.

Perkembangan teknologi menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang ingin memiliki pasangan lewat jalur ini. Tak sedikit yang berhasil menemukan belahan jiwanya lewat PDKT di dating apps dan tak sedikit pula yang berakhir kandas. Beberapa pertanyaan sensitif bisa saja diajukan saat berkenalan. Hanya bagaimana respon sang penerima lah yang bisa melanjutkan arah komunikasi tersebut. (SH)

Loading