Hari Lahir Pancasila Ke-80, Presiden Prabowo: Bersatu Lawan Korupsi
Portalkaltim.com, Kutai Timur — Satu Juni merupakan hari di mana lahirnya ideologi Pancasila, maka dari itu Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia (RI) menggelar upacara memperingati Hari Lahirnya Pancasila Ke-80 Tahun di Lapangan Gedung Pancasila Jakarta, Senin (02/06/2025).

Selaku Inspektur Upacara yakni Presiden RI Prabowo Subianto dalam sambutannya menyampaikan Bangsa Indonesia memang ditakdirkan untuk bersatu padu. Padahal, Indonesia sendiri terdiri dari ribuan pulau-pulau, memiliki latar belakang suku, agama, ras, budaya, dan bahasa yang berbeda-beda.
Dalam kanal YouTube BPIP, Prabowo mengatakan bahwa Pancasila inilah yang tekah menyatukan dan memperkenankan kita semua untuk bersatu di tengah gelombang dinamika dunia.
Upacara yang digelar pada pagi yang cerah itu memiliki tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”. Dirinya mengatakan bahwa tema tersebut bukan hanya sekedar ajakan, melainkan komitmen seluruh rakyat untuk memastikan bahwa perjalanan bangsa menuju seratus tahun kemerdekaan dipandu oleh nilai-nilai Pancasila.
“Suatu ideologi dasar negara yang telah mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa kita selama tahun-tahun yang penuh tantangan,” ucap Prabowo dalam sambutannya.
Ia menjelaskan bahwa di era globalisasi yang sekarang penuh dengan konflik antara negara-negara, disrupsi teknologi, perubahan sosial yang cepat, di mana yang kuat akan memaksa yang lemah untuk patuh kepada kehendak yang kuat. Indonesia harus tetap dapat bertahan hidup.
Selain itu, dirinya mengucapkan ucapan syukur dikarenakan bangsa Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk keempat terbanyak.
“Tapi juga bangsa di dunia yang sudah mencapai ke enam belas ekonomi terbesar dan dari tahun ke tahun menuju kekuatan demi kekuatan. Kita sekarang semakin sadar betapa besar kekayaan kita,” sambungnya.
Akan tetapi, di balik pujian serta ucapan syukurnyakan kemajuan yang telah tercapai selama ini, ia juga mengungkapkan bahwa masih banyak pula tantangan besar yang harus dihadapi, terutama ancaman korupsi, manipulasi dan penyalahgunaan kuasa yang terjadi dalam pemerintahan.
Dirinya sebagai mandaritas rakyat terus-menerus memberikan peringatan kepada semua unsur di semua lembaga agar segera berbenah diri dan segera bersihkan diri.
“Mereka-mereka yang tidak setia kepada negara.
Akan kita singkirkan. Dengan tidak ragu-ragu. Tanpa memandang bulu. Tanpa melihat keluarga siapa, partai mana, suku mana,” tegasnya.
Terakhir, pendiri sekaligus ketua Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mengajak seluruh rakyat Indonesia agar bersatu, terutama generasi muda sebagai penerus bangsa.
“Kami adalah angkatan yang memang sebentar lagi harus meninggalkan podium. Kami berbuat ini hanya untuk anak-anak dan cucu-cucu kita. Kita sekarang berjuang melawan korupsi supaya Anda mengambil alih negara dalam keadaan, kuat,” pungkasnya. (TS)
