Job Fair Hanyalah Sebuah Formalitas Belaka! HRD ini Ungkapkan yang Sebenarnya

Ilustrasi perusahaan yang terpaksa mengikuti Kegiatan Job Fair

Portalkaltim.com, Bekasi — Beberapa waktu yang lalu tengah viral ribuan para pencari kerja yang membludak di Kegiatan Job Fair yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) setempat di President University Convention Center Jababeka pada Selasa (27/05/2025).

Karena kejadian itu pula, banyak masyarakat yang mengomentari perihal tersebut, termasuk Human Resource Development (HRD) suatu perusahaan. Dalam komentarnya di salah satu platform media sosial (medsos) TikTok, pria yang berinisial Y itu mengungkapkan bahwa 90 persen perusahaan yang mengikuti Kegiatan Job Fair itu hanyalah sebuah formalitas saja.

Inisial Y mengungkapkan pengalamannya sebagai HRD di sebuah platform sosmed
Inisial Y mengungkapkan pengalamannya sebagai HRD di sebuah platform sosmed

Dirinya juga menambahkan bahwa perusahaan yang mengikuti agenda tersebut sebenarnya terpaksa hadir, karena jika tidak mengikuti kegiatan tersebut nantinya akan dikenakan sanksi berupa denda.

“Itu hanya formalitas belaka, karena perusahaan dipaksa oleh pemerintah untuk mengikuti kegiatan ini, padahal kita lagi ngga cari pekerja. Kami sebenarnya turut bersimpati, tapi pihak perusahaan juga tidak bisa berbuat apa-apa, dari pada harus bayar denda,” ungkap salah satu HRD di platform TikTok.

Di sisi lain, terdapat salah satu influencer motivator berinisial H yang juga memberikan pernyataan bahwa Kegiatan Job Fair merupakan sebuah formalitas belaka.

Ia mengatakan agenda tersebut hanyalah sebuah omong kosong, lantaran di era sekarang yang serba dalam jaringan (daring/digital), apalagi mengingat peristiwa sebelumnya yang berdesak-desakan hanya demi sebuah code Quick Response (QR) saja.

“Lagian saya heran, kok masih ada job fair di zaman sekarang. Cari kerja masih pakai cara seperti itu kan aneh. Sekarang semua sudah serba digital. Kalaupun luar jaringan (luring) itu langsung saja ke perusahaannya ngirim surat lamaran pekerjaan,” tegas H dalam memberikan pendapatnya.

Dirinya juga menyampaikan bahwa sebagian perusahaan yang mengikuti Acara Job Fair itu hanyalah sebuah branding atau memperkenalkan perusahaan mereka agar lebih dikenal oleh masyarakat.

“Kegiatan itu digunakan untuk branding-nya perusahaan. Bahkan itu biasanya kerja sama dengan dinas-dinas atau Kementerian terkait,” tuturnya.

Terakhir, mereka berdua juga menyampaikan kepada para pencari kerja agar tidak terlalu berekspektasi tinggi dan bahkan tidak perlu mengikuti kegiatan Job Fair tersebut. Mereka lebih menyarankan aplikasi pencari kerja seperti Jobstreet, Linkedin dan aplikasi sejenisnya. (TS)

Loading