KONI Kutim Dorong Regenerasi Atlet Lewat Kejuaraan Menembak

Pembukaan Kejuaraan Menembak Metal Silhouette oleh Perbakin Kutim di GOR Kudungga Sangatta

Portalkaltim.com, Kutai Timur — Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kutai Timur (Kutim) Rudi Hartono menyampaikan apresiasi atas digelarnya Kejuaraan Menembak Metal Silhouette oleh Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (Perbakin) Kutim, Jumat (16/5/2025).

Dalam pembukaan yang berlangsung di kawasan GOR Kudungga Sangatta, Rudi mengungkapkan arti pentingnya ajang ini sebagai bagian dari pembinaan jangka panjang menuju pagelaran olahraga tingkat provinsi.

Ketua KONI Kutai Timur Rudi Hartono
Ketua KONI Kutai Timur Rudi Hartono

“Saya berharap dari kegiatan ini lahir atlet terbaik Kutim yang bisa membawa nama daerah ke jenjang yang lebih tinggi,” ujar Rudi.

Ia juga menyampaikan harapannya agar Perbakin Kutim yang diketuai langsung oleh Wakil Bupati Kutim bisa menjadi tuan rumah pada ajang Pra Pekan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur (Pra Porprov Kaltim) mendatang.

Tahun ini, Pra Porprov dipastikan kembali digelar setelah dua tahun absen akibat pandemi.

“Berbeda dengan Berau waktu itu yang tidak mengadakan Pra Porprov karena COVID-19, sekarang wajib ada. Jadi, yang tidak lolos di Pra tidak bisa ikut Porprov,” tegasnya.

Disampaikan Rudi, hasil Rapat Koordinasi KONI tahun 2025 juga menetapkan batas usia maksimal peserta Porprov di bawah 30 tahun.

Aturan ini diakui memunculkan pro dan kontra, namun dinilai sebagai langkah penting untuk mendorong regenerasi.

“Kalau tidak ada batasan usia, event hanya diisi atlet senior. Yang muda akhirnya tersingkir di awal karena beban mental,” jelasnya.

KONI Kutim pun mendorong semua pengurus cabang olahraga (pengcab) untuk lebih aktif melakukan pembinaan usia muda.

Ia optimistis, dengan dukungan pemerintah daerah dan kerja sama yang solid antar-cabor, prestasi Kutim bisa diraih secara bersama-sama.

Rudi juga berpesan kepada para peserta agar menjadikan kejuaraan ini sebagai ajang uji coba dan evaluasi.

“Tanpa pertandingan, latihan jadi malas. Dengan sering bertanding, semangat jadi meningkat. Yang belum juara bisa dilatih lagi supaya meraih prestasi,” tutupnya penuh harap. (SH)

Loading