Desa Sumber Sari Terus Dorong Pelestarian Seni dan Budaya Lokal
KUKAR – Pemerintah Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar), terus mendorong upaya pelestarian seni dan kebudayaan daerah. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen desa untuk menjaga warisan tradisi sekaligus memperkuat ikatan sosial masyarakat.
Kepala Desa (Kades) Sumber Sari, Sutarno, menegaskan bahwa pihaknya secara konsisten memberikan pembinaan terhadap kelompok seni yang tumbuh di wilayahnya. Salah satunya adalah ludruk, yang hingga kini masih mendapat perhatian serius dari pemerintah desa.
“Setiap dusun ada kegiatan sedekah bumi yang digelar setiap tahun. Dalam acara itu, pasti ada pertunjukan kesenian daerah seperti jaranan, kuda lumping, dan ludruk,” ujar Sutarno, pada Selasa (02/09/2025).
Menurut Sutarno, seni budaya tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga memiliki nilai mendidik. Baginya, kesenian mampu memperhalus budi pekerti sekaligus menjadi identitas yang tak terpisahkan dari manusia.
“Saya melihat kesenian dan budaya memperhalus budi pekerti kita. Budaya itu harus kita lestarikan, karena sejak lahir manusia sudah membawa budaya,” jelasnya.
Desa Sumber Sari yang dihuni oleh masyarakat dari beragam latar belakang suku dan agama juga merasakan manfaat dari kegiatan seni budaya. Sutarno menyebut, melalui seni, perbedaan yang ada justru dapat disatukan.
“Di sini berbagai macam kultur suku dan agama hidup berdampingan. Ketika sudah berbaur dengan seni, semuanya bisa menyatu padu. Saya juga melihat budaya itu menyatukan perbedaan kita,” katanya.
Ia berharap, masyarakat tidak membedakan asal-usul kebudayaan dalam upaya pelestarian. Menurutnya, seni budaya dari manapun perlu dijaga dan terus dikembangkan.
“Harapan saya, kebudayaan harus kita lestarikan dari suku manapun. Tak pandang dari suku apa, budaya harus tetap kita jaga. Pemerintah desa akan terus memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan budaya ini,” tutupnya.