Makmur Tegaskan Pemerintah Daerah Masih Pegang Peran Strategis
Portakaltim.com, Samarinda – Dalam diskusi soal batas kewenangan antara pusat dan daerah, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Makmur HAPK, mengingatkan bahwa pemerintah daerah tetap memegang peran strategis. Ia menolak anggapan bahwa daerah hanya pelaksana teknis, sebab tanggung jawab pelayanan publik tetap berada di pundak kepala daerah.
Makmur mengingatkan bahwa selama ini ada kecenderungan mengaburkan peran daerah dalam isu-isu penting seperti pendidikan dan infrastruktur. Padahal, menurutnya, banyak program fundamental telah dijalankan daerah jauh sebelum konsep otonomi diperkuat.
“Karena banyak tugas-tugas yang penting juga, yang memang-memang tugas pokok kabupaten juga kadang-kadang, salah satunya itu pendidikan tingkat menengah. Betapa banyak tantangan-tantangan kita sekarang,” ujarnya.
Ia menyebut masa kepemimpinannya sebagai contoh, ketika pendidikan SMA digratiskan hingga ke kecamatan. Hal itu membuktikan bahwa kepala daerah punya ruang dan pengaruh besar dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan dasar.
“Jadi kita bangun SMA. Bahkan saya dalam kesempatan saya selama 10 tahun itu sekolah bebas biaya, SMA sudah sebenarnya. Jadi bukan hal-hal yang baru dilakukan sekarang. Zaman saya mulai SD sampai SMA, sudah,” tegas Makmur.
Menurutnya, kepala daerah harus tetap kreatif dan bertanggung jawab dalam memperjuangkan hak rakyat, meski menghadapi keterbatasan regulasi. Ia menekankan bahwa semangat kolaborasi antara pusat dan daerah jangan sampai membuat daerah hanya bergantung pada keputusan pusat.
Makmur juga menilai, narasi tentang pembatasan kewenangan seringkali dipakai sebagai alasan pasif. Ia menegaskan bahwa selama daerah memiliki kedekatan dengan masyarakat, maka di situlah letak kekuatan pelayanannya.
“Jadi kewenangan pemerintah itu sungguh luar biasa. Tidak kata-kata lain. Seolah-olah ini tidak ditangani Pemda. Belum tentu. Nah ini yang dikaji dengan benar,” katanya.
Ia mengakhiri dengan seruan agar pemerintah di semua level duduk bersama dan membangun kolaborasi, bukan sekadar membagi tugas, tetapi juga berbagi tanggung jawab.
“Itu yang paling penting,” tandasnya.
