Borneo International Taekwondo 2025: Ajang Prestisius yang Usung Olahraga sebagai Katalis Ekonomi Kaltim
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading
Portalkaltim, Samarinda —Kalimantan Timur kembali mempertegas perannya sebagai poros sport tourism di kawasan Indonesia Timur dengan digelarnya Borneo International Taekwondo Championship 2025. Kejuaraan ini dijadwalkan berlangsung pada 17 hingga 20 Juli mendatang di GOR Segiri Samarinda, dan digadang-gadang menjadi momen strategis untuk mempromosikan prestasi atlet sekaligus potensi ekonomi daerah.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Rasman Rading, menuturkan bahwa event ini menjadi salah satu fokus utama Dispora Kaltim di bulan Juli, berdampingan dengan Kejuaraan Soeratin. “Bulan ini kita padat agenda. Selain Soeratin, ada Borneo International Taekwondo yang juga kita dorong sebagai etalase olahraga berkelas,” jelasnya saat ditemui di Kadrie Oening Tower.
Ajang ini akan diikuti atlet taekwondo dari berbagai provinsi di Indonesia, serta menghadirkan perwakilan dari negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand. Dispora menilai kehadiran internasional ini sebagai wujud diplomasi olahraga, sekaligus peluang besar untuk memperkenalkan Kalimantan Timur sebagai tuan rumah berstandar global.
“Kejuaraan ini bukan hanya soal tanding, tapi juga soal menghidupkan iklim sport tourism dan menggerakkan sektor kreatif dan pariwisata lokal,” tambah Rasman.
Keterlibatan pelaku usaha lokal, seperti hotel, transportasi, kuliner, hingga UMKM, menjadi salah satu indikator bahwa olahraga kini telah bergerak dari panggung prestasi menuju pilar pembangunan ekonomi. Dispora Kaltim sendiri telah melakukan koordinasi lintas sektor guna memastikan kesiapan teknis dan fasilitas yang sesuai dengan standar internasional.
Momentum ini diharapkan tak hanya mencetak atlet-atlet berprestasi, tetapi juga menjadi fondasi pembinaan jangka panjang di daerah. “Kita ingin tidak hanya menggelar, tapi juga menciptakan ekosistem olahraga yang berkesinambungan,” tegas Rasman.
Dengan bergulirnya dua agenda besar dalam satu bulan, Kalimantan Timur sedang membuktikan bahwa olahraga bukan hanya milik stadion dan podium, tetapi juga milik masyarakat yang merasakan manfaat langsungnya.