Pemprov Kaltim Targetkan Lahan Sekolah Rakyat Siap Desember 2025

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Rahmat Ramadhan. (Rad/Portalkaltim.com)

Portalkaltim.com, Samarinda – Upaya pemerataan akses pendidikan di Kalimantan Timur (Kaltim) terus digalakkan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim tengah mempersiapkan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat di kawasan Bukit Biru, Tenggarong, yang ditargetkan selesai pada akhir Desember 2025.

Sekolah Rakyat merupakan program berbasis pelayanan sosial yang digagas pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial. Program ini menyasar anak-anak dari keluarga tidak mampu, anak putus sekolah, serta kelompok rentan yang kerap terpinggirkan dari sistem pendidikan formal.

Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Rahmat Ramadhan, saat ini proses awal tengah berjalan, dengan Dinas Pekerjaan Umum bertanggung jawab atas tahapan persiapan dan pemasangan infrastruktur dasar.

“Pengerjaan lahannya sedang dalam proses. Kami menargetkan penyelesaian lahan bisa tercapai paling cepat akhir tahun ini,” ujar Rahmat, pada Rabu (25/06/2025).

Meski program ini berada di bawah pengelolaan Kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi Kaltim memastikan keterlibatan aktif, khususnya dalam aspek teknis pendidikan. Rahmat menyebut, Dinas Pendidikan akan mengambil peran dalam penyusunan kurikulum, penyiapan tenaga pengajar, hingga penyediaan fasilitas pendukung lainnya.

“Koordinasi intensif terus kami lakukan dengan Kementerian Sosial. Prinsipnya, kami siap mendukung penuh karena tujuan dari Sekolah Rakyat sejalan dengan komitmen kami untuk memperluas akses pendidikan,” jelasnya.

Sekolah Rakyat diharapkan menjadi model pendidikan alternatif yang mampu menyesuaikan diri dengan kondisi sosial para peserta didik. Selain memberikan pendidikan akademik, pendekatan sosial juga akan diterapkan agar anak-anak dari kelompok marginal tidak merasa teralienasi dalam proses belajar. Rahmat menegaskan, kehadiran Sekolah Rakyat di Tenggarong dapat menjadi tonggak penting dalam membangun sistem pendidikan yang lebih inklusif di Kalimantan Timur.

“Ini bukan sekadar proyek fisik. Yang kita bangun adalah jembatan harapan bagi anak-anak yang selama ini kesulitan mendapatkan hak pendidikannya,” tutupnya. (Rad/ADV/Diskominfo Kaltim)

Loading