20 Tahun Mengabdi, Honorer MI Al-Muna Samarinda Dihadiahi Insentif Lewat Program Jospol
Portalkaltim.com, Samarinda — Setelah dua dekade menjadi tenaga honorer, Arbayah, Kepala MI Al-Muna Samarinda, tak kuasa menyembunyikan rasa haru.
Untuk pertama kalinya, ia dan rekan-rekan sesama guru non-ASN baik dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP baik negeri maupun swasta, bisa merasakan sentuhan nyata dari pemerintah provinsi melalui program insentif Jospol.
Berdasarkan ranah kerjanya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim hanya menaungi SMA dan perguruan tinggi. Alhasil, insentif dari pemprov hanya diberikan kepada tenaga pendidik di dua ranah ini.

Namun, kali ini berbeda. Berkumpul bersama para guru honorer se-Kaltim di Gedung Plenary Hall Sempaja Samarinda, dalam acara penyerahan secara simbolis Jospol insentif bagi guru, Arbayah sangat bersemangat.
“Saya sudah mengabdi sejak 2005. Baru kali ini kami merasa benar-benar dihargai,” ucap Arbayah.
Menurutnya, program ini bukan sekadar bantuan, tetapi bentuk pengakuan terhadap perjuangan para pendidik yang selama ini berada di luar radar anggaran negara.
Arbayah mengungkapkan, insentif yang akan diberikan Pe.prov Kaltim senilai Rp500 ribu per bulan itu sangat berarti bagi keberlangsungan hidup para guru non-ASN, terutama yang bertugas di sekolah swasta dan madrasah.
Tak hanya itu, Arbayah menyampaikan keberpihakan pemerintah terhadap penjaga dan pengurus rumah ibadah yang diberangkatkan ke tempat suci agama masing-masing melalui program Gratispol, yang juga dilangsungkan dalam acara tersebut.
Ia menyebut, perhatian terhadap sisi spiritual dan sosial masyarakat inilah yang membuat program ini terasa lengkap dan menyentuh.
Kedua program ini, diyakininya mampu membawa peningkatan kesejahteraan yang berarti bagi setiap penerima manfaatnya.
Arbayah mengaku kepemimpinan Gubernur-Wakil Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud-Seno Aji adalah yang terbaik dalam hal memperhatikan nasib tenaga pengajar honorer.
“Gubernur kita tahun ini lebih baik daripada sebelumnya. Semoga program seperti ini tak berhenti di sini,” harapnya.
Arbayah juga menyambut baik informasi yang disampaikan Seno Aji bahwa insentif akan berlanjut hingga lima tahun ke depan, selama masa kepemimpinan keduanya.
Ia berharap tak ada kesenjangan dalam penyalurannya, baik untuk guru di bawah Dinas Pendidikan maupun Kementerian Agama, dan terus berlanjut hingga kepemimpinan periode berikutnya.
“Semoga tidak ada perbedaan lagi. Kami semua sama-sama mendidik anak bangsa,” tutup Arbayah. (SH)
