Big Mal Samarinda Buka Perdana Pascakebakaran, Banyak Toko dan Tenan Tutup
Portalkaltim.com, Samarinda – Big Mal Samarinda resmi dibuka kembali pasca insiden kebakaran yang terjadi di lantai tiga atau Atrium pada 3 Juni 2025 lalu. Sejak dibuka Senin (16/6/2025), beberapa pengunjung sudah tampak memasuki pusat perbelanjaan terbesar di Samarinda dari pukul 10.00 Wita.
Tidak sebanyak dan sepadat biasanya. Pengunjung belum terlihat membanjiri Big Mal. Hal ini disebabkan karena masih di hari kerja dan waktu pagi, Lantai Atrium hingga tiga lantai di atasnya belum beroperasi.
Tidak hanya itu, di Lantai dua juga masih banyak toko, seperti Guardian, Miniso, Roti Boy, toko pakaian wanita dan taman bermain anak tutup. Tenant-tenant bazar kecil juga tidak buka.
Saat Portalkaltim.com mencoba memantau situasi di lokasi kebakaran, beberapa pihak keamanan terlihat berjalan di eskalator. Barikade pembatas pun terbentang menutupi seluruh jalur masuk menuju Lantai Atrium.
Hanya pihak keamanan, pihak manajemen, karyawan pertokoan, sampai petugas kebersihan saja yang bisa melewati barikade.
Pengunjung yang ingin berkunjung atau berbelanja di pusat belanja pakaian ternama, seperti Matahari dan Sogo, serta tenan minuman terkenal, seperti Starbucks dan Fore, hingga area bermain Amazone dan bioskop XXI, terpaksa gigit jari.
Salah satunya Fara (20) yang merupakan lulusan Universitas Mulawarman itu, antusias ingin mengunjungi XXI di waktu luangnya. Menurutnya, saat pagi merupakan waktu yang nyaman untukenonton film-film terbaru di bioskop.
Sesampainya ia di sana, dirinya mengaku tidak diperbolehkan petugas keamanan melangkah lebih lanjut menuju eskalator, sebab lantai itu tutup dan begitupun XXI.
“Pengen (naik) mau nonton, tapi ternyata yang buka cuman lantai 1 dan 2, tidak bisa naik ke atas,” katanya seeaktu ditemui sedang asik nongkrong di toko roti bersama temannya.
Dirinya menyebut mendapat informasi bahwa Big Mal telah buka kembali melalui Instagram story dari akun official Big Mal @bigmall_smd.
Fara mengetahui adanya insiden kebakaran tersebut melalui media sosial, mengungkapkan bahwa ia was-was akan situasi yang bisa saja terulang sewaktu-waktu. Tetapi, melihat bagaimana pihak Big Mal berani membuka, itu artinya sudah ada perbaikan dan sudah dalam kondisi baik untuk beroperasi.
“Masih was-was, tapi karena pihak Bug Mal sudah berani buka berarti tandanya dalam kondisi baik,” ujar Fara.
Fara menyayangkan belum bukanya beberapa tempat yang ingin ia kunjungi, yakni Guardians atau tempat belanja perawatan wajah favoritnya.
Sama halnya dengan Nabil (20) yang merupakan mahasiswa Universitas Terbuka Samarinda ini. Ia mendapat informasi melalui Instagram bahwa Big Mal sudah buka. Sayangnya, keinginannya menghabiskan waktu senggangnya dengan bermain di Amazone pupus.
Ditemui di salah satu toko roti ternama sedang menikmati roti dan ice cream pilihannya, Nabil yang seorang diri datang ke Big Mal sedikit kecewa pagi itu. Nabil mengungkapkan ada rasa khawatir akan kabar kebakaran beberapa waktu lalu itu.
“Saya tahu dari berita ada sprinkle yang tidak berfungsi. Gak tahu apakah itu sudah berfungsi sekarang atau belum,” ungkap Nabil mengkritisi dugaan sebab kebakaran yang melalap Atrium itu.
Nabil melihat suasana saat itu cukup sepi dari biasanya. Dirinya mengeluhkan suhu yang masih tinggi alias pendingin udara yang belum berfungsi maksimal. Ia menunjukkan peluhnya.
“Pendingin udaranya belum berfungsi maksimal dan saya keringatan ini,” ucapnya sambil menunjukkan punggungnya.
Nabil berharap Big Mal bisa belajar dari kesalahan yang lalu. Pentingnya simulasi darurat bencana, papan penunjuk arah ke pintu darurat, sprinkle yang berfungsi optimal dan akses ke wilayah diperlukan.
Di sisi lain, seorang petugas keamanan yang tidak disebutkan namanya ini menjelaskan bahwa ia bertugas menghalau pengunjung naik karena tidak ada aktivitas jual beli di Lantai Atrium dan lantai di atas lainnya. Itu lah sebab mengapa barikade dan para petugas keamanan berdiri menjaga di setiap eskalator secara bergantian.
“Tidak bisa naik karena di sana tutup, dijaga supaya pengunjung tidak naik,” tuturnya.
Semakin siang, pengunjung terlihat semakin ramai. Tidak tampak wajah mereka raut kekhawatiran pasca-insiden lalapan si jago merah itu. Sebagai salah satu pusat belanja terbesar di Kalimantan Timur, Big Mal diharapkan bisa memberikan keamanan dan kenyamanan dengan kesiagaan bencana ke depan. (SH)
