Balikpapan Siap Terapkan Wajib PAUD Sebelum SD, Mulai Berlaku Tahun Ajaran 2026
Portalkaltim.com, Balikpapan – Mulai tahun ajaran 2026, siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar (SD) di Kota Balikpapan wajib memiliki ijazah atau sertifikat kelulusan dari PAUD atau TK. Kebijakan ini merupakan bagian dari program nasional Wajib Belajar 13 Tahun yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pemerintah Kota Balikpapan, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), menyatakan kesiapan penuh dalam mengimplementasikan aturan baru tersebut. Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik, menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyusun regulasi daerah berupa Peraturan Wali Kota sebagai dasar hukum pelaksanaan kebijakan tersebut.
“Kami sudah bergerak cepat menyiapkan Perwali untuk mendukung kebijakan Wajib Belajar 13 Tahun ini,” ujar Irfan pada Jumat (13/6/2025).
Irfan menjelaskan bahwa kebijakan ini bukan memperpanjang masa pendidikan secara teknis, tetapi mengharuskan anak-anak menjalani pendidikan pra-sekolah sebagai tahap wajib sebelum masuk SD. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapan belajar anak sejak usia dini.
Saat ini, Balikpapan memiliki 420 lembaga PAUD dan TK yang tersebar di seluruh kecamatan. Menurut Irfan, jumlah tersebut dinilai cukup untuk mengakomodasi kebutuhan anak usia dini di wilayah kota.
“Kami menilai kesiapan infrastruktur PAUD di Balikpapan sudah memadai. Ini menjadi kekuatan utama kami dalam menyukseskan implementasi kebijakan nasional ini,” imbuhnya.
Lebih jauh, Irfan menekankan pentingnya pendidikan anak usia dini dalam membentuk karakter, kesiapan belajar, serta kemampuan dasar anak sebelum memasuki jenjang pendidikan formal. Ia menyebut perhatian terhadap PAUD merupakan investasi jangka panjang dalam membangun kualitas sumber daya manusia.
Untuk tahun 2025, pemerintah memberikan masa transisi bagi masyarakat dan lembaga pendidikan. Namun, mulai tahun ajaran 2026, aturan ini akan diberlakukan penuh.
“Pendidikan anak usia dini bukan sekadar pengantar menuju SD, tapi pondasi utama pembangunan sumber daya manusia sejak dini,” tutup Irfan.
