
Pertahankan Kekayaan Sastra, DKD Kaltim Siap Jadi Tuan Rumah DBSK Ke-16
Portalkaltim.com, Samarinda – Dalam upaya menggali dan mempertahankan kekayaan sasta, Dewan Kesenian Daerah Kalimantan Timur (DKD Kaltim) melaksanakan jumpa pers Dialog Serantau Borneo Kalimantan (DBSK) ke-XVI (16) di Hotel Harris Samarinda pada Senin (9/6/2025).
Dengan tajuk “Sastra Memperkaya Jiwa, Sastra Memperkasa Bangsa, Nusantara dan Penguatan Sastra Melayu: Merawat Estetika dan Dudaktika”, DKD Kaltim menghadirkan berbagai media baik cetak, elektronik dan online.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum DKD Kaltim Syafril Teha Noer menjelaskan nantinya para peserta mulai berdatangan pada 27 Juni. Pagelaran menarik, seperti kunjungan ke Tenggarong, peluncuran buku, dan lain sebagainnya.
Disebutkannya bahwa kegiatan kali ini mematahkan stigma adanya penurunan minta masyarakat terhadap sastra. Terbukti dengan banyaknya peminat peserta yang mendaftarkan karyanya hingga melebihi kuota, yakni 300 peserta.
Untuk mengefisienkan tempat, panitia hanya mampu menampung 200 peserta. Bahkan banyak dari rarusan peserta terpaksa berada di daftar tunggu supaya bisa berpartisipasi.
“Jadi peserta kita pangkas 200 dengan proses kurasi mereka diminta kirim karya sastra itu,” tuturnya.
Di sisi lain, Penyair sekaligus Balai Bahasa Kaltim Amien Wangsitalaja menginginkan agar kegiatan ini bisa menjadi wadah bagi para penghasil karya sastra atau yang sering disebut karyawan. Dengan karya yang estetika dan dudaktika, karyawan bisa berekspresi.
Karya yang tidak hanya mengedepankan kegenitan linguistik semata, tetapi karya yang mampu membawa renungan sesaat bagi penikmatnya akan hikmah dibalik karyanya. Karya-karya tersebut nantinya akan dikumpulkan dan disatukan menjadi sebuah buku.
“Kami akan terbitkan buku dan ada 2 buku, terutama buku kumpulan puisi dari peserta yang mendaftar,” ucap pria yang sering disapa Cak Amien ini.
Buku tersebut nantinya diisi oleh karya sekitar 150 penyair yang nantinya dijaring terlebih dahulu. Pihaknya juga akan membukukan karya ke dalam buku antropologi berjudul Jejak Perigi Di Tangga Melayu yang berisi kumpulan puisi. Nantinya buku ini akan naik cetak dan diharapkan bisa sampai sebelum tanggal 17 Juni ini.
“Dan ada judul ‘Perbincangan’ yaitu kumpulan dari pemakalah,” pungkasnya. (SH)
