Perawatan Rumput Stadion Madya Terkendala Dana, Peremajaan Belum Bisa Dilakukan Menyeluruh
Rumput Yang Ada di Stadion
PortalKaltim.com, Samarinda – Keterbatasan anggaran kembali menjadi batu sandungan dalam pengelolaan fasilitas olahraga di Kalimantan Timur. Salah satu yang terdampak adalah kualitas rumput di Stadion Madya Kadrie Oening, Samarinda, yang hingga kini belum mampu mencapai standar ideal karena minimnya alokasi dana untuk peremajaan total.
Kepala Seksi Stadion Madya pada UPTD Pengelolaan Prasarana dan Sarana Olahraga Dispora Kaltim, Entje Achmad Zubairy, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya hanya mampu menjalankan perawatan dasar seperti pemotongan dan pembersihan rumput secara berkala. “Kalau untuk pemeliharaan rumput memang ada anggarannya, tapi ya sangat terbatas,” ujarnya
Ia menjelaskan bahwa perbaikan menyeluruh, terutama pada area yang rusak dan rumput mati, tidak bisa dilakukan dengan cara tambal sulam. Dibutuhkan langkah teknis yang lebih kompleks, mulai dari penggantian media tanam hingga penanaman bibit rumput baru dalam jumlah besar. “Kalau mau ganti semua, kita perlu bibit banyak. Gak bisa sebagian-sebagian aja,” katanya.
Menurut Zubairy, rehabilitasi rumput agar memenuhi standar nasional bukan hanya soal biaya besar, tapi juga butuh keahlian dan waktu pengerjaan yang tidak singkat. “Untuk mencapai standar nasional, jelas butuh anggaran yang tidak sedikit,” tegasnya.
Karena itulah, sejauh ini Dispora Kaltim hanya bisa menjaga agar kondisi lapangan tetap layak pakai, meski belum dalam kondisi ideal. Langkah-langkah seperti penyemprotan dan pemangkasan rumput dilakukan secara rutin agar lapangan tidak terbengkalai. “Sekarang ya, hanya bisa potong dan semprot saja. Belum bisa lebih dari itu,” jelasnya.
Zubairy menekankan bahwa jika tidak ada intervensi tambahan dari sisi anggaran, maka upaya untuk meningkatkan kualitas stadion akan terus tersendat. Ia berharap ke depan ada perhatian lebih dari pemerintah provinsi untuk mendukung revitalisasi fasilitas olahraga yang menjadi wajah Kalimantan Timur di kancah nasional.
Situasi ini menjadi refleksi bahwa infrastruktur olahraga yang memadai tidak bisa berdiri tanpa dukungan kebijakan anggaran yang visioner. Stadion Madya sebagai ruang publik strategis semestinya mendapat prioritas dalam perencanaan pembangunan daerah demi mendukung aktivitas atletik sekaligus mendorong semangat olahraga masyarakat.