Dispora Kaltim Dorong Literasi Digital Etis: Pemuda Tak Boleh Sekadar Jadi Pengguna di Era AI

Ilustrasi literasi digital

Portalkaltim.com Samarinda – Di tengah pesatnya gelombang revolusi teknologi, khususnya perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur mengambil langkah strategis mempercepat penguatan literasi digital bagi generasi muda.

Langkah ini bukan hanya tentang kecakapan teknis, tetapi juga membangun kesadaran etis dalam bermedia dan berteknologi.

“Sekarang ini zamannya AI. Pemuda tidak bisa hanya jadi penonton atau pengguna. Mereka harus dilatih menjadi pencipta, pemilah, dan pengarah informasi,” tegas Hasbar Mara, Analis Muda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, saat ditemui di Gedung Kadrie Oening, Samarinda.

Menurut Hasbar, literasi digital hari ini tak lagi cukup sebatas keterampilan menggunakan perangkat, melainkan juga kemampuan menyaring informasi, berpikir kritis, dan memahami implikasi etika dari teknologi. Di tengah derasnya paparan konten yang berseliweran di ruang digital, pemuda harus dibekali kebijaksanaan untuk memilih, memilah, dan memanfaatkan informasi secara bijak.

“Platform seperti ChatGPT dan tools AI lainnya sudah jadi sumber data utama. Tapi kalau pemuda tidak tahu cara menggunakannya dengan benar, justru bisa menjerumuskan,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya keterlibatan banyak pihak—orang tua, sekolah, hingga komunitas—in mendampingi pemuda agar tidak sekadar terpapar, tapi terarah. Menurutnya, pembekalan karakter digital harus menjadi tanggung jawab kolektif, bukan semata-mata program pemerintah.

“Kalau bukan kita yang membekali mereka hari ini, siapa lagi? Dan kalau bukan sekarang, kapan lagi?” katanya dengan nada menekankan urgensi.

Sebagai generasi yang sebentar lagi memasuki masa purnabakti, Hasbar menyatakan kekhawatirannya akan kesiapan generasi penerus jika tak dibina dengan sistematis. Namun di balik itu, ia juga menyimpan harapan besar.

“Mereka inilah yang akan mengambil tongkat estafet pembangunan. Maka tugas kita hari ini adalah menciptakan ruang yang subur untuk tumbuhnya pemuda yang tangguh secara karakter, terampil secara teknologi, dan bijak secara sosial,” tuturnya.

Dispora Kaltim melalui Bidang Pemberdayaan Pemuda kini menggagas sejumlah program penguatan literasi digital di kalangan remaja dan mahasiswa, mulai dari pelatihan konten positif, edukasi etika digital, hingga pembelajaran pemanfaatan AI secara produktif.

Pesan yang ingin ditegaskan Dispora Kaltim sederhana namun dalam: era digital bukan tentang siapa yang paling cepat, tapi siapa yang paling cerdas dan bertanggung jawab. Pemuda masa kini harus didorong menjadi arsitek masa depan, bukan hanya konsumen algoritma.

Loading