Dispora Kaltim Dorong Generasi Muda Agar Bijak Dalam Bermedia Sosial
Bijak Dalam Bermedia Sosial
Portalkaltim.com, Samarinda — Di era ledakan informasi digital, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur tak tinggal diam. Instansi ini mengambil langkah konkret untuk membekali generasi muda agar mampu bersikap kritis dan produktif di tengah arus deras media sosial.
Melalui pelatihan bertema “Bijak Bermedia Sosial dan Menjadi Konten Kreator yang Positif”, ratusan peserta muda dari berbagai daerah diajak untuk memahami cara memanfaatkan ruang digital secara sehat dan bertanggung jawab. Tercatat, kegiatan ini diikuti oleh 150 pemuda berusia 16 hingga 30 tahun.
Analis Kebijakan Ahli Muda Dispora Kaltim, Hasbar Mara, menjelaskan bahwa pelatihan ini digagas sebagai upaya mengatasi fenomena maraknya penyalahgunaan media sosial di kalangan anak muda, serta menjawab tantangan rendahnya kualitas konten lokal.
“Kita ingin generasi muda tidak sekadar menjadi penonton di tengah banjir konten. Mereka harus mampu menjadi kreator yang membawa nilai positif dan memperkaya ruang digital,” tegas Hasbar.
Menurutnya, kemampuan mengolah informasi, mengekspresikan gagasan, serta mengangkat potensi lokal melalui media sosial kini menjadi keterampilan dasar yang wajib dimiliki pemuda. Ruang digital telah menjadi arena utama pembentukan opini publik dan pengaruh sosial.
“Pemuda tidak hanya dituntut untuk cerdas menyaring informasi, tapi juga berani menyuarakan ide, serta memproduksi konten yang memberi makna, bukan sekadar ikut arus viral,” ujarnya.
Program ini merupakan bagian dari rangkaian pelatihan literasi digital yang digelar Dispora Kaltim secara bergilir di sepuluh kabupaten/kota se-Kaltim. Strategi ini diambil untuk memastikan pemerataan akses pembinaan digital, terutama bagi pemuda di luar wilayah perkotaan.
Dispora Kaltim meyakini bahwa media sosial bukan ancaman jika digunakan secara bijak dan kreatif. Justru platform digital merupakan peluang besar bagi pemuda untuk tampil sebagai agen perubahan.
“Ruang digital itu ibarat panggung. Pertanyaannya, siapa yang tampil dan apa yang mereka sampaikan? Pemuda harus jadi aktor utama yang membawa arah perubahan, bukan sekadar pengikut tren,” pungkas Hasbar.