Di Luar Nurul! Anggota Keluarga Jadi Sasaran Tindak Pelecehan Di Grup Fantasi Sedarah
Portalkaltim.com, Kutai Timur – Berbagai platform media sosial (medsos) dihebohkan atas aksi di luar akal sehat atau kerap disebut di luar “nurul” sebuah grup Facebook yang bernama Fantasi Sedarah beberapa waktu belakangan.
Bagaimana tidak, grup publik beranggotakan kurang lebih 32 ribu warga Facebook ini membuat masyarakat bergidik mengeri atas kelakuan mereka, yang membagikan potongan foto atau video keluarga sedarahnya yang dianggap sebagai fantasi seksual.
Ketika Portalkaltim.com mencoba menelusuri jejak komunitas ini, tidak lagi ada grup publik Fantasi Sedarah. Usut punya usut, beberapa warganet mengatakan grup tersebut telah berganti nama menjadi Suka Duka usai viral.
Ditelusuri kembali di waktu yang sama, grup Suka Duka pun telah lenyap ditelan bumi setelah menjadi bulan-bulanan warganet. Tak ingin ada lagi korban, akun Instagram @sadampermana.w membuat sebuah peringatan melalui postingan reels miliknya.
“Konunitas Kekerasan Seksual Sedarah”, tulis pria bernama Sadam ini sebagai pembuka dari postingan yang telah mendapat 518 ribu suka, 35 ribu komentar dan 222 ribu kali dibagikan.
Sadam menjelaskan grup tersebut terbentuk sebagai tempat barter atau berbagi pengalaman para pelaku pelecehan dan kekerasan seksual kepada anggota keluarga mereka. Ada yang dari ayah kepada anak kandungnya, kakak terhadap adiknya dan anggota keluarga lainnya.
Bagai sebuah prestasi, para pelaku tak malu menceritakan bahkan menyodorkan bukti konkret berupa foto dan video sanak keluarga mereka kepada anggota komunitas.
“(Grup) yang isinya adalah orang-orang yang saling membagikan cerita membagikan foto dan jadinya barter. Mereka ingin barter cerita anggota dari grup ini,” kata Sadam kesal.

Dirinya juga menyampaikan bahwa sebelumnya komunitas tak beradab ini telah viral terlebih dahulu di platform X (eks Twitter). Diinformasikan juga saat ini, kepolisian setempat telah mengambil tindakan untuk menelusuri para pelaku.
“Divisi Humas Polri yang menyatakan bahwa sedang melakukan pendalaman dan penyelidikan terhadap akun bejat ini,” jelasnya.
Hal yang membuat semua orang terluka, termasuk Sadam adalah bagaimana nasib para korban yang merupakan jadi fantasi bejat anggota keluarga mereka sendiri. Sudah dipastikan betapa sengsaranya mereka saat ini.
Sadam mengutuk perilaku menyimpang para anggotanya. Mereka yang masih bersembunyi di luar sana, diharapkannya dapat diadili sebagaimana hukum yang berlaku.
“Kita butuh tindakan segera butuh bantuan terhadap para korban,” tuturnya.
Melalui cerita Fantasi Sedarah, masyarakat tersadar bahwa kejahatan bisa terjadi dari mana saja dan siapa saja. Anggota keluarga yang seharusnya saling menjaga, atas pengaruh kisah gila Fantasi Sedarah, dapat menimbulkan kecurigaan dan saling meruntuhkan ketahanan keluarga.
Beberapa warganet berpesan agar tidak lagi membagikan foto ataupun video anak-anak ataupun saudara-saudari di jejaring medsos. Pelaku tindak asusila tak pernah berhenti hanya sampai di sana. Melalui dokumentasi sederhana tersebut dapat tercipta kejahatan asusila lainnya. (SH)
