Kejuaraan Menembak Metal Silthouette Jadi Sarana Jaring Atlet Terbaik Kutim
Portalkalltim.com, Kutai Timur – Kejuaraan Menembak Metal Silthouette Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (Perbakin) Kabupaten Kutai Timur Tahun 2025 secara resmi dibuka Wakil Bupati Kutai Timur Mahyunadi pada Jumat (16/5/2025).

Kegiatan yang dilakukan di Halaman Gelanggang Olah Raga (GOR) Kudungga Sangatta, Jalan Soekarno Hatta, Teluk Lingga, ini dihadiri puluhan anggota Perbakin yang akan berpartisipasi dalam kejuaraan.
Semangat membara terpancar dari raut wajah mereka, yang kompak memakai seragam berwarna merah putih, seolah menggambarkan kesiapannya masing-masing sebelum bertarung kebolehan menembak.
Terdapat dua kategori yang akan diperlombakan, yakni kategori open atau se-Kaltim dan kategori lokal atau se-Kutim. Adapun masing-masing kategori terdapat sub kategori atau nomor tanding yang diperlombakan.
Kategori open terdiri dari enam nomor tanding, yakni Benchrest LR Open, Multi Range Open, Benchrest HR Open, Multi Range Junior Open, Benchrest LR Junior Open, dan PCP Trupod Open.
Untuk kategori lokal teridir dari lima nomor tanding, yaitu Benchrest LR, Multi Range, Benchrest HR, PCP Tripos, dan Benchrest Junior HR.
Membuka kesempatan itu, Mahyunadi mengatakan bahwa prestasi Perbakin sendiri mengalami penurunan pada pagelaran Pekan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur (Porprov Kaltim) tahun 2022 di Berau, yang hanya meraih 7 medali emas, yang sebelumnya pada tahun 2018 mendapat 11 emas.
“Kita sempat menjadi runner up dengan 11 emas, yang saat itu ada 36 medali diperebutkan,” jelasnya.
Mahyunadi menjelaskan penurunan ini terjadi akibat kendala internal Perbakin dan kurangnya fasilitas memadai untuk berlatih. Perbakin sendiri, menurut Mahyunadi, memiliki tingkat kesulitan tersendiri sebagai salah satu cabang olahraga (cabor) yang diperlombakan.
Sebab, dalam cabor ini terdapat beberapa kategori menembak yang memerlukan stamina dan fokus yang besar. Bahkan terdapat krndala sulitnya mencari atlet muda di bawah 30 tahun. Dikarenakan usia 20 tahun ke bawah diperlukan izin khusus untuk memegang senjata api.
“Kita perlu lapangan tembak, perlu jarak 500 meter dan butuh juga atlet 30 tahun ke bawah itu tidak ada. Inilah perjuangan kita,” ungkapnya.
Porprov Kaltim mendatang akan memerlukan banyak atlet-atlet muda di bawah 30 tahun, yang menjadi salah satu syarat bertanding nantinya. Ini menjadi kendala tersendiri.
Dirinya yang baru menjabat selama tiga bulan sebagai ketua, berupaya optimis atas titipan Bupati Kutim agar Perbakin mampu meraih posisi tiga besar dalam Porprov mendatang.
Guna menyokong harapan Bupati Kutim, cara terbaik adalah menjaring atlet muda dari berbagai profesi, seperti kepolisian, Satpol-PP, dan mahasiswa. Ada cara terakhir yang bisa dilakukan, yakni dengan menyewa atlet muda berbakat dari daerah lainnya, seperti Balikpapan.
“Kita harap kita bisa raih prestasi dari hasil jerih payah kita sendiri dan tidak sewa atlet lain lagi. Kalau terima challenge bupati untuk masuk 3 besar, maka harus terima. Memang susah, itu kalau dikejar pasti bisa,” katanya.
Kejuaraan saat itu adalah salah satu cara menyiapkan para atlet lebih cepat melalui kompetisi. Penjaringan ini diharapkan mampu membawa atlet-atlet terbaik masuk ke Pra Porprov demi melaju ke Porprov berikutnya.
“Kompak saja itu perlu kerja keras, ayo kompak, supaya dapat prestasi nasional dan internasional dari penggiat olahraganya dan bisa mencari bibit baru,” pungkasnya. (SH)
