Kaltim Genjot Regenerasi Atlet Hadapi PON 2028,
Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma
Portalkaltim.com Samarinda – Ancaman kekosongan atlet menjadi tantangan besar menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII yang akan digelar di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2028. Menghadapi situasi ini, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) bergerak cepat melalui pendekatan pembinaan atlet berlapis.
Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma, mengungkapkan bahwa regenerasi atlet bukan hanya kewajiban, tetapi keniscayaan yang harus dimulai sejak sekarang. Pihaknya kini fokus memperkuat sistem pembinaan dengan dua pola utama: sentralisasi dan desentralisasi.
“Kita harus mengantisipasi sejak dini agar tidak terjadi kekosongan atlet di ajang olahraga nasional mendatang. Karena itu, pembibitan usia muda menjadi prioritas, terutama lewat program SPOPDA,” ujar Agus saat ditemui di GOR Kadrie Oening.
Program SPOPDA (Sarana Prestasi Olahraga Berbakat Daerah), yang menjadi pilar sentralisasi, memberikan fasilitas menyeluruh bagi atlet muda potensial. Mulai dari pendidikan formal, asrama, pelatihan intensif hingga pemenuhan kebutuhan gizi, seluruhnya berada dalam kendali langsung Dispora Kaltim. Mereka yang direkrut umumnya berasal dari hasil pembinaan eks Akademi DBON.
“Kalau yang ini modelnya sentralisasi. Atlet tinggal di asrama, makan gratis, sekolah juga kita fasilitasi. Semua di bawah naungan Dispora. Ini bagian dari investasi jangka panjang,” tegas Agus.
Di sisi lain, sistem desentralisasi tetap dijalankan, khususnya untuk cabang olahraga berbasis komunitas dan industri seperti sepak bola. Pendekatan ini dijalankan melalui kerja sama dengan organisasi induk cabang olahraga seperti Asprov PSSI.
“Model desentralisasi ini kita dorong lewat akademi-akademi yang dikelola oleh masing-masing cabang olahraga. Kolaborasi dengan stakeholder sangat penting. Kedua sistem ini saling melengkapi,” tambahnya.
Arahan strategis dari Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, juga memperkuat upaya Dispora dalam mendorong tiap cabang olahraga membangun akademi mandiri. Cabang olahraga unggulan diminta untuk aktif melahirkan generasi baru yang mampu menjaga marwah prestasi Benua Etam di level nasional.
“Pak Gubernur minta kita akselerasi. Setiap cabor diminta membentuk akademi agar regenerasi terus berjalan. Ini bagian dari komitmen beliau saat saya paparan langsung di ruangannya,” kata Agus.
Dengan pendekatan pembinaan yang bersifat menyeluruh dan sistematis ini, Kaltim menargetkan tak sekadar menjadi peserta, melainkan pesaing kuat di PON 2028. Gubernur bahkan menegaskan ambisinya untuk membawa Kaltim menembus tiga besar nasional.