Atasi Banjir Samarinda, Pemprov Kaltim Siapkan Kanal dan Normalisasi Sungai
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji. (Adpim Setprov Kaltim)
Portalkaltim.com, Samarinda — Sejumlah kawasan di Kota Samarinda kembali terendam banjir, setelah hujan deras mengguyur kota tersebut, pada Rabu (22/10/2025) kemarin.
Menanggapi peristiwa tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim), menegaskan komitmennya menanggulangi persoalan banjir dengan langkah-langkah komprehensif, termasuk pengerukan sungai dan rencana pembangunan kanal banjir.
Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji mengatakan, setiap tahun Pemprov secara rutin melakukan normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) dan Bendungan Benanga Lempake, dua titik yang menjadi tumpuan utama pengendalian banjir di Samarinda.
“Pengerukan SKM dan Benanga ini dilakukan oleh Dinas PUPR-PERA Kaltim. Jadi sudah kita lakukan semua setiap tahun,” ungkapnya, pada Jum’at (24/10/2025).
Selain dua lokasi tersebut, kegiatan normalisasi sungai juga telah dilakukan di 15 sub-Daerah Aliran Sungai (DAS) sepanjang 2019–2024.
Termasuk di Sungai Karang Asam Besar, Sambutan, Palaran, Tanjung Aran, Saluran Irigasi Palaran, Makroman, Mangkujenang, Karang Asam Kecil, Rapak Dalam, Nahkoda Palaran, Harapan Baru, dan Sempaja.
“Semua telah dilakukan oleh Dinas PUPR-PERA Kaltim dengan dukungan Kodam VI/Mulawarman dan berbagai pihak lainnya,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan, Pemprov Kaltim bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Kementerian PUPR juga telah menyusun masterplan penanganan banjir yang akan berfokus pada normalisasi Sungai Mahakam, terutama di titik-titik dangkal wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kota Samarinda.
“Saat ini sedang dirancang agar dilakukan pengerukan dari hulu ke hilir, mulai dari Semayang di Kutai Kartanegara. Karena aliran sungai kita banyak sedimentasi, sehingga mudah meluap,” jelasnya.
Selain normalisasi, kata dia, Pemprov Kaltim juga menyiapkan pembangunan kanal banjir atau saluran buatan baru, sebagai jalur pengalihan limpasan air dari hulu ke hilir.
“Misalnya dibuat kanal agar air tidak masuk ke pusat kota. Ini salah satu konsep yang akan kita sampaikan ke BWS,” terang Seno.
Rencana kanal tersebut akan dibangun dari Karang Mumus menuju Tanah Merah dan sekitarnya, sebagai solusi jangka panjang pengendalian banjir.
Seno juga menegaskan, perbaikan drainase di berbagai titik Kota Samarinda juga menjadi prioritas, mengingat kapasitas saluran yang dangkal kerap membuat genangan tak tertampung saat curah hujan tinggi.
“Kita sudah bertahun-tahun memberikan bantuan keuangan untuk Kota Samarinda supaya bisa mengantisipasi. Bahkan nilainya mencapai ratusan miliar rupiah untuk perbaikan drainase,” tegasnya.
Diakhir ia mengatakan bahwa dengan berbagai upaya tersebut, Pemprov Kaltim berharap masalah banjir Samarinda dapat ditangani secara menyeluruh. Bukan hanya saat bencana datang, tetapi juga melalui perencanaan infrastruktur jangka panjang yang berkelanjutan. (Rad/ADV/Diskominfo Kaltim)
![]()





