GPM Serentak di Ribuan Titik Kecamatan, Pemerintah Siapkan 1,3 Juta Ton Beras untuk Stabilisasi Harga

Suasana GPM di Polder Ilham Maulana Sangatta, Kabupaten Kutai Timur

Portalkaltim.com, Kutai Timur – Dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, menekan inflasi, serta memastikan masyarakat dapat mengakses bahan pangan pokok berkualitas dengan harga terjangkau. Pemerintah Indonesia meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di beberapa titik Kecamatanan

Kegiatan ini juga sebagai peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-80.

Diketahui bahwa bahwa ada 4.663 kecamatan yang terlinat dalam program ini, dengan total perkiraan 3,4 juta masyarakat yang hadir.

Pemerintah Indonesia melalui Perusahaan Umum Badan Perusahaan Logistik (Perum Bulog) telah menyiapkan stok 1,3 juta ton beras dari total cadangan 4 juta ton yang tersedia.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada distribusi pangan, tetapi juga membangun ekosistem pangan nasional yang sehat dan berkelanjutan.

Ia menyampaikan bahwa stok beras di Indonesia saat ini tercatat yang paling tinggi dalam sejarah, sementara Nilai Tukar Petani (NTP) naik hingga 122%, melampaui target pemerintah sebesar 110%.

“Kami ingin memastikan seluruh proses, mulai dari regulasi, produksi, hingga pasar berjalan baik. Jika ekosistem pangan sehat, kesejahteraan petani meningkat, daya beli konsumen terjaga, dan dunia usaha bisa berbisnis dengan tenang,” Ucap Amran di Kantor Pertanian Jakarta, Sabtu (30/8/2025).

Di sisi lain, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian turut menyampaikan bahwa atensi Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto terhadap ketahanan pangan sangat besar, dengan target utama mewujudkan swasembada pangan.

Tito menjelaskan bahwa cadangan beras nasional mencapai 4 juta ton, dan GPM ini menjadi salah satu instrumen utama dalam menjaga stabilitas harga.

“Gerakan ini sangat masif dan terbukti efektif. Dalam empat minggu terakhir, jumlah daerah yang mengalami kenaikan harga pangan turun dari 233 menjadi 200 kabupaten/kota. Ini menunjukkan bahwa operasi pasar dan GPM memberi dampak nyata,” ujar Tito.

Pemerintah Indonesia berharap gerakan ini dapat berlanjut hingga akhir tahun untuk menjaga harga pangan tetap stabil, sekaligus memastikan pasokan tetap tersedia di seluruh wilayah Indonesia. (TS)

Loading