Syarifatul: Kelola Kakaban Harus Libatkan Warga Lokal dan Jaga Ekosistem

Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah

Portakaltim.com, Samarinda – DPRD Kalimantan Timur menegaskan pentingnya pelibatan masyarakat lokal dalam setiap program konservasi, termasuk dalam rencana pengelolaan Pulau Kakaban di Kabupaten Berau. Penegasan ini disampaikan Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, yang menilai bahwa keberhasilan konservasi hanya bisa dicapai jika warga setempat dilibatkan secara aktif.

“Kalau tujuannya untuk pengamanan pulau dan konservasi, ya dari manapun pengelolanya asalkan tujuannya itu, tidak masalah,” ujarnya menanggapi isu kemungkinan dilibatkannya pihak luar dalam pengelolaan Pulau Kakaban. Ia menekankan bahwa niat dan arah kebijakan konservasi harus jelas dan tidak semata-mata berorientasi pada keuntungan ekonomi.

Pulau Kakaban merupakan kawasan unik yang terkenal secara global karena keberadaan ubur-ubur tak menyengat—spesies langka yang hidup dalam danau air payau. Namun, keberadaan biota tersebut sempat terancam akibat aktivitas manusia yang tak terkendali. “Pulau itu sejatinya memang tidak boleh ada penduduk menetap karena bisa mengganggu ekosistem,” jelas Syarifatul.

Dalam kerangka konservasi modern, pelestarian ekosistem tidak hanya bergantung pada regulasi, tetapi juga pembiayaan berkelanjutan. “Pasti ada dana yang diturunkan untuk konservasi,” katanya. Ia menekankan bahwa pembiayaan harus berasal dari tingkat provinsi maupun nasional agar tidak membebani keuangan daerah seperti Berau.

Syarifatul juga menyoroti pentingnya menjadikan masyarakat lokal sebagai mitra aktif dalam pengelolaan kawasan. “Karena warga Berau yang paling tahu kondisi di sana,” ucapnya. Warga dinilai memiliki kearifan lokal dan pengalaman lapangan yang dapat menjadi aset penting dalam pengawasan dan pelestarian ekosistem.

Ia menambahkan bahwa edukasi bagi wisatawan juga tak boleh dilupakan. Menurutnya, banyak turis yang belum memahami nilai ekologis habitat ubur-ubur Kakaban. “Selama ini turis asing cuma melihat ubur-ubur itu tanpa tahu bahwa mereka bisa terganggu habitatnya,” ungkapnya.

Dengan pendekatan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan pihak profesional, Syarifatul optimistis konservasi Pulau Kakaban dapat dilakukan secara berkelanjutan. Upaya ini diharapkan tak hanya melindungi kekayaan alam, tetapi juga memberi nilai tambah ekonomi melalui ekowisata yang beretika dan berwawasan lingkungan.

 

Loading