Pemprov Kaltim Siapkan Hotel Atlet Jadi Ruang Perawatan Tambahan, RSUD AWS Disorot Soal Transparansi Kamar

Kadis Kesehatan Provinsi Kaltim, Jaya Mualimin. (Rad/Portalkaltim.com)

Portalkaltim.com, Samarinda Pemerintah Provinsi (Pemrpov) Kalimantan Timur (Kaltim) mengambil langkah tegas menanggapi dugaan tidak transparannya pengelolaan kamar pasien di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim tengah mempertimbangkan pengalih fungsian Hotel Atlet di kompleks Gelora Kadrie Oening Sempaja, menjadi ruang perawatan tambahan bagi pasien.

Kebijakan tersebut merupakan solusi konkret guna menanggapi laporan masyarakat yang, menilai RSUD AWS kerap menolak pasien dengan alasan kamar penuh, namun temuan di lapangan menunjukkan kondisi berbeda.

“Sarannya, kita diminta rapatkan dengan Dispora untuk kerja sama agar Hotel Atlet ini bisa digunakan,” ujarnya saat dikonfirmasi belum lama ini.

Ia juga mengatakan bahwa rencana ini sekaligus menjadi peringatan keras bagi manajemen RSUD AWS, agar segera memperbaiki tata kelola pelayanan publik. Karena isu ketersediaan kamar, tidak bisa dianggap sepele sebab berkaitan langsung dengan hak dasar masyarakat terhadap layanan kesehatan, terutama dalam program Kesehatan Gratis (Gratispol) yang digagas Pemprov Kaltim.

“Jangan sampai program gratispol tidak maksimal hanya karena masalah ketersediaan tempat tidur yang tidak jelas,” tegas Jaya.

Selain itu, dugaan adanya ketidakterbukaan ini diperkuat oleh pengalaman langsung tim Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, yang sempat mengalami kesulitan mendapatkan kamar bagi seorang pasien. Namun, setelah dilakukan koordinasi langsung oleh tim Wagub, kamar yang sebelumnya disebut penuh mendadak tersedia.

“Ketika mereka bilang penuh, tapi setelah ditelepon timnya Pak Wagub, kamar bisa ada. Berarti sebenarnya kan ada?” ungkap Jaya.

Jaya megakui bahwa Dinkea Kaltim akan segera melakukan pemanggilan kepada Direktur RSUD AWS dan jajaran manajemen rumah sakit pekan ini untuk dimintai klarifikasi resmi. Ia juga menyatakan akam menelusuri penggunaan anggaran subsidi, dan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang telah digelontorkan untuk mendukung fasilitas rumah sakit.

“Subsidi ke rumah sakit sudah besar, apalagi mereka punya anggaran dari BLUD. Kalau ada fasilitas rusak, seharusnya segera diperbaiki,” tutupnya. (Rad/ADV/Diskominfo Kaltim)

Loading