Dinkes Kaltim Pastikan Makanan Bergizi Gratis Aman, Mitra Wajib Penuhi Standar Ketat
Portalkaltim.com, Samarinda – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur menegaskan bahwa setiap makanan yang disalurkan melalui Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dipastikan aman dan layak konsumsi.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah risiko keracunan di kalangan anak sekolah yang menjadi penerima utama program.
Nutrisionis Ahli Madya Dinkes Kaltim Saraheni menyebut Kementerian Kesehatan RI bersama Dinkes Kaltim telah membangun skema pengawasan ketat, meskipun pengolahan makanan dilakukan oleh mitra eksternal.
“Mulai dari penyelenggaraan, kami bersama SPPG menyiapkan mitra yang memastikan standar prosedur dan tempat pengolahan terpenuhi,” ujarnya di Samarinda.
Program MBG ini melibatkan Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penyelenggara utama, sementara mitra pelaksana berasal dari pelaku UMKM, yayasan, hingga lembaga lain.
Proses pengajuan dilakukan melalui laman resmi mitra.bgn.go.id dengan syarat data administrasi dan titik geospasial lokasi operasional.
Skema pembiayaan pun berubah, dari sistem reimburse menjadi pembayaran di muka oleh BGN kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Mitra diwajibkan memenuhi standar setara jasa boga tingkat B, termasuk kepemilikan sertifikat layak sehat serta izin sanitasi dari Dinkes kabupaten/kota.
Selain itu, kesiapan air bersih, kesehatan lingkungan, hingga kompetensi tenaga pengolah makanan menjadi fokus pemeriksaan.
Bila ditemukan kendala, tim Dinkes segera turun untuk investigasi, analisis, dan memberikan rekomendasi perbaikan.
Tak hanya soal distribusi makanan, Dinkes Kaltim juga memantau dampak gizi terhadap anak-anak, ibu hamil, hingga ibu menyusui.
Data ini sekaligus dipakai untuk menilai efektivitas program dalam menekan stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
“Jika masalah ada di SDM pengolah, maka kami lakukan pelatihan dan peningkatan kompetensi agar kualitas terjaga,” tegas Saraheni.
Dengan sistem berlapis ini, Dinkes Kaltim berharap MBG tidak sekadar menghadirkan makanan bergizi, tetapi juga memastikan kesehatan, konsentrasi belajar, dan masa depan generasi penerus tetap terlindungi. (SH)
