Truk Tabrak Prosesi Ganpati di Karnataka, 9 Tewas dan 22 Luka-Luka
Portalkaltim.com, India — Perayaan Ganpati Visarjan di desa Mosale Hosahalli distrik Hassan, Karnataka yang awalnya penuh dengan kegembiraan dalam melaksanakan festival Ganesh Chathuri berubah menjadi duka pada Jumat (12/9/2025).
Sebuah truk hilang kendali dan menabrak kerumunan peziarah, menewaskan 9 orang dan melukai 22 lainnya.
Menurut keterangan polisi, insiden terjadi sekitar pukul 20.30 waktu setempat ketika truk bermuatan cairan kimia melaju kencang di Jalan Nasional-373.
Sopir diduga mencoba menghindari sebuah sepeda motor, namun kehilangan kendali. Kendaraan itu kemudian menyeberangi pembatas jalan dan langsung menghantam kerumunan warga yang tengah mengikuti prosesi pelepasan patung Ganesha ke sungai.
Korban jiwa terdiri dari tiga mahasiswa teknik dan enam warga desa. Empat orang dilaporkan meninggal di tempat, sementara lima lainnya menghembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di Hassan Institute of Medical Sciences (HIMS). Dari 22 korban luka, beberapa masih dalam kondisi kritis dan dirawat intensif.
Sopir truk yang turut terluka sempat ditangkap massa sebelum akhirnya diserahkan kepada pihak kepolisian untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Pemerintah negara bagian Karnataka bergerak cepat memberikan bantuan. Chief Minister Siddaramaiah mengumumkan santunan sebesar 500 ribu rupee India (Rp92.960.400) bagi keluarga korban meninggal dan menanggung penuh biaya perawatan korban luka.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi juga menyampaikan belasungkawa dan mengumumkan bantuan santuan sebesar 200 ribu rupee India (sekitar Rp37 juta) bagi korban meninggal serta 50 ribu rupee India (Rp9 juta) bagi yang terluka.
Perayaan Ganpati Visarjan, yang merupakan puncak dari festival Ganesh Chaturthi, biasanya dipadati ratusan warga dengan arak-arakan musik dan tarian. Namun, tahun ini suasana kegembiraan berubah menjadi tragedi yang menimbulkan duka mendalam.
Hingga kini, polisi masih mendalami penyebab pasti kecelakaan, termasuk kondisi kendaraan dan kelalaian pengemudi. Warga setempat mendesak pemerintah memperketat pengamanan serta rekayasa lalu lintas saat acara keagamaan besar demi mencegah kejadian serupa. (TS)
