Kaltim Krisis Dokter, Andi Satya Dorong Percepatan Program Beasiswa Kedokteran

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra

Portakaltim.com, Samarinda – Ketersediaan dokter di Kalimantan Timur dinilai masih jauh dari memadai. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, mengungkapkan bahwa kekurangan tenaga medis, termasuk dokter spesialis, mencapai separuh dari kebutuhan ideal di provinsi ini.

“Kaltim saat ini kekurangan dokter, bahkan hingga 50 persen dari kebutuhan ideal. Termasuk juga dokter spesialis, yang jumlahnya sangat kurang. Ini harus dikejar oleh pemerintah provinsi,” ujarnya.

Meski mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Kaltim yang berencana memberikan beasiswa pendidikan dokter spesialis, Andi menekankan pentingnya kepastian teknis agar program bisa segera berjalan dan menjawab kebutuhan di lapangan.

“Kami masih menunggu petunjuk teknisnya (juknis), karena program ini masih dalam tahap asistensi di Kemendagri. Kalau juknisnya sudah ada, baru semuanya lebih jelas,” lanjutnya.

Andi juga mengungkapkan bahwa banyak warga yang menanyakan kelanjutan program pendidikan kedokteran gratis, tetapi pihak DPRD belum bisa memberikan kepastian karena belum adanya pedoman resmi.

“Kami di DPRD sering ditanya masyarakat tentang pelaksanaan program pendidikan kedokteran gratis, dan terus terang kami belum bisa menjawab secara pasti karena juknis resminya memang belum keluar,” jelasnya.

Secara ilmiah, pendekatan beasiswa berbasis ikatan dinas telah terbukti efektif. Berbagai studi menunjukkan bahwa program ini mampu meningkatkan jumlah tenaga medis di wilayah minim layanan kesehatan hingga 40 persen dalam jangka menengah.

Dengan latar belakang itu, Andi berharap Pemerintah Provinsi bersama Kemendagri dapat segera merampungkan juknis agar implementasi program tidak berlarut-larut. Menurutnya, ketersediaan dokter merupakan salah satu indikator kunci dalam membangun sistem layanan kesehatan yang adil dan merata.

Loading