Syarifatul Dorong Percepatan Jalur Talisayan–Sangkulirang: Infrastruktur Jadi Kunci Wisata Kelas Dunia
Portakaltim.com, Samarinda – Perbaikan jalan utama di Berau terus berprogres, namun perhatian DPRD Kalimantan Timur tak berhenti di sana. Komisi III menyoroti pentingnya konektivitas lintas kabupaten, terutama jalur penghubung strategis dari Talisayan menuju Sangkulirang di Kutai Timur, sebagai jalur vital penggerak ekonomi dan wisata kawasan.
“Dulu kan kita lihat betapa hancurnya, sengsaranya masyarakat untuk jalur dari Tanjung Redeb ke Talisayan sampai Biduk. Tapi kami melihat progresnya sudah semakin bagus,” kata Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah. Ia menyebut, “Barangkali tinggal sekitar 7 kilo lah yang menuju sana.”
Namun Syarifatul mengingatkan bahwa jalur selanjutnya, dari Talisayan ke Sangkulirang, masih jauh dari harapan. “Ini masih betul-betul total hancur. Apalagi jembatan juga baru dibangun,” ucapnya dengan nada prihatin.
Menurutnya, jalur ini sangat krusial untuk mempercepat arus logistik dan mempermudah mobilitas masyarakat pesisir. “Mereka langsung ambil dari Talisayan ke Sangkulirang. Itu akan kami dorong,” ujarnya, menyiratkan bahwa Komisi III akan menjadikan ini agenda prioritas dalam penganggaran dan pengawasan.
Jalur penghubung ini bukan sekadar kebutuhan transportasi biasa. Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) telah menetapkan kawasan tersebut sebagai klaster ekowisata dan wisata kebugaran. “Dorong tentunya ya karena tadi disampaikan oleh otorita IKN, ditetapkan sebagai kluster ekowisata dan wisata kebugaran,” ungkapnya.
Penetapan itu, lanjut Syarifatul, merupakan pintu masuk untuk mendapatkan sokongan anggaran lintas sektor. “Penetapan itu pasti akan ada bantuan-bantuan dari pusat, dari provinsi, dari Berau sendiri. Kita bantu supaya betul-betul jadi wisata yang berkelas,” tegasnya.
Secara ilmiah, kualitas jalan sangat menentukan aksesibilitas kawasan wisata dan layanan publik lainnya. Jalur yang rusak atau tidak tersambung secara efisien akan menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi lokal. Maka dari itu, percepatan pembangunan infrastruktur dasar tak bisa ditawar dalam merancang masa depan Kalimantan Timur sebagai penyangga utama IKN.
![]()








