Yenni Eviliana Sebut Jangan Tutupi Informasi Covid-19, Publik Butuh Kepastian
Portakaltim.com, Samarinda – Di tengah isu dugaan kemunculan kembali kasus Covid-19 di Kalimantan Timur, komunikasi publik kembali menjadi sorotan. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Yenni Eviliana, menyuarakan pentingnya keterbukaan informasi dari pemerintah dan fasilitas layanan kesehatan guna mencegah kepanikan dan menjaga kepercayaan masyarakat.
“Yang paling penting adalah respons cepat dan sigap. Rumah sakit dan Pemprov harus memastikan bahwa penyebaran tidak meluas ke masyarakat. Jangan hanya menutup-nutupi, tapi juga harus ada langkah nyata untuk menyampaikan informasi kepada publik agar mereka lebih waspada,” ucapnya.
Dalam konteks kesehatan publik, keterbukaan data dan kejujuran informasi telah terbukti menjadi pilar penting. Penelitian dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health menunjukkan bahwa ketika masyarakat memiliki kepercayaan terhadap institusi kesehatan, maka kepatuhan terhadap protokol juga meningkat secara signifikan.
Yenni menyampaikan keprihatinannya terhadap pihak-pihak yang justru mencoba menyembunyikan informasi. Ia menilai hal tersebut bisa menimbulkan ketidakpercayaan dan merusak solidaritas masyarakat dalam menghadapi potensi krisis. Ketertutupan bukan hanya menunda penanganan, tetapi juga melemahkan respon kolektif.
Ia mengajak semua stakeholder, baik dari unsur pemerintah, rumah sakit, maupun media, untuk menjaga ritme komunikasi yang aktif dan transparan.
“Kita semua harus menjaga kesehatan keluarga, anak-anak, dan diri sendiri. Karena virus ini kan penularannya melalui udara,” tambahnya.
Minimnya informasi resmi berpotensi menciptakan ruang kosong yang diisi oleh hoaks dan disinformasi. Situasi ini menggarisbawahi pentingnya pengelolaan informasi yang cermat, tepat waktu, dan berbasis data akurat agar masyarakat tetap dalam koridor kewaspadaan tanpa panik.
Menurut Yenni, peran media massa sangat krusial dalam situasi seperti ini. Ia mendorong media untuk aktif menyampaikan kabar terkini secara faktual, serta berperan sebagai agen peningkat literasi kesehatan publik. Hanya dengan informasi yang benar, masyarakat bisa mengambil langkah yang tepat dalam menjaga diri dan lingkungan.
