TP PKK dan Dinkes Kaltim Bagikan Ratusan Kacamata Gratis di HKG 2025

Suasana pemeriksaan kesehatan mata oleh Dinkes dan TP PKK Kaltim

Portalkaltim.com, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kaltim menggelar aksi kemanusiaan dengan membagikan kacamata gratis kepada 450 warga Samarinda dalam rangka peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) tingkat nasional tahun 2025. Aksi ini ditujukan bagi pelajar SD hingga SMA, warga dewasa, hingga lansia di Balai Pelatihan Kesehatan Kaltim, Sabtu (14/6/2025).

Kegiatan ini bukan sekadar seremoni peringatan, tapi menjadi langkah nyata Dinkes dan PKK Kaltim dalam meningkatkan taraf kesehatan mata masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr Jaya Mualimin menegaskan bahwa masalah penglihatan, terutama pada anak-anak usia sekolah, masih menjadi tantangan serius yang harus ditangani sejak dini.

Kepala Dinkes Kaltim dr Jaya Mualimin
Kepala Dinkes Kaltim dr Jaya Mualimin

“Kita ingin anak-anak bisa membaca dan belajar dengan lebih fokus. Pemeriksaan mata ini penting, karena gangguan penglihatan bila dibiarkan bisa berdampak besar terhadap kualitas hidup dan pendidikan mereka,” ujar Jaya.

Pemeriksaan dilakukan melalui dua metode, yakni dengan Auto Refrakto Keratometer (ARK) dan uji manual dengan susunan huruf dari jarak jauh. Setelah diperiksa, peserta langsung mendapatkan kacamata koreksi atau kacamata baca sesuai hasil diagnosis.

Tak berhenti di sini, Dinkes Kaltim menargetkan 1.200 warga akan mendapatkan layanan serupa pada kegiatan lanjutan yang akan digelar di Puskesmas Baqa (21 Juni 2025) dan Samarinda Convention Hall (8 Juli 2025).

Sementara itu, kota Balikpapan juga dijadwalkan sebagai lokasi berikutnya untuk kegiatan serupa pekan depan.

Wakil Ketua II TP PKK Kaltim Wahyu Hermaningsih mengungkapkan bahwa pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis ini menjadi wujud komitmen PKK dalam mendorong pola hidup sehat dan memperkuat ketahanan keluarga.

“Mata yang sehat adalah pondasi kehidupan berkualitas. Program ini tak hanya soal kesehatan, tetapi juga bentuk kepedulian kita terhadap masyarakat kurang mampu,” kata Hermaningsih.

Ia menambahkan, semangat pemberdayaan keluarga dimulai dari perhatian terhadap kebutuhan dasar masyarakat.

“Banyak warga yang belum punya akses untuk periksa mata. Di sinilah kami hadir, memberikan solusi konkret,” tegasnya.(SH)

Loading