Kalimantan Timur Punya Peradaban Tertua dan Warisan Budaya Dunia

Kuliah Umum "Menggali Kearifan Lokal" oleh Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT)

Portalkaltim.com, Samarinda – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon menyebutkan bahwa Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki posisi strategis dalam sejarah peradaban Nusantara.

Hal ini disampaikannya saat memberikan kuliah umum bertajuk “Menggali Kearifan Lokal: Perbandingan Hukum Adat dan Kearifan Lokal Dalam Masyarakat Modern” di Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Jumat (30/5/2025).

Ia mengungkapkan bahwa kerajaan tertua di Nusantara, yakni Kutai Martadipura, berdiri di wilayah Kalimantan Timur. Meskipun ditetapkan mulai abad ke-4, Fadli menyebut bahwa jejak budaya dan kehidupan manusia di wilayah ini jauh lebih tua.

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon bersama akademisi UMKT Samarinda
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon bersama akademisi UMKT Samarinda

“Penemuan artefak manusia purba dan lukisan gua purba menjadi bukti bahwa peradaban di Nusantara tidak kalah tua dibanding piramida Giza di Mesir,” ucapnya.

Beberapa situs gua purba di Maros, Sulawesi Selatan, tercatat berusia lebih dari 51.000 tahun, sementara temuan di Kalimantan Timur, seperti Gua Sangkuriang, memiliki sekitar 2.500 ekspresi budaya berupa lukisan dinding yang diperkirakan berumur hingga 40.000 tahun. Selain itu, terdapat 58 gua lain yang belum seluruhnya dieksplorasi secara tuntas.

Fadli juga menyampaikan bahwa Kalimantan Timur memiliki dua cagar budaya nasional, yaitu Istana Kutai Tenggarong di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Lambung Mangkurat di Kutai Barat. Selain itu, terdapat 83 cagar budaya tingkat provinsi, salah satunya Masjid Sinar Al-Mustaqim di Samarinda.

Lebih lanjut, Fadli mengungkapkan pentingnya menjaga dan mencatat semua warisan budaya tak benda (WBTB) sebagai bagian dari kekayaan nasional.

“Warisan budaya ini bukan sekadar benda mati. Ia adalah kekayaan hidup yang harus dicatat, diselamatkan, dan dimanfaatkan untuk memperkuat identitas nasional,” ungkapnya.

Keberadaan Kementerian Kebudayaan yang berdiri sendiri, disebutkan Fadli, untuk pertama kalinya dalam 79 tahun sejarah Indonesia merupakan komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk menempatkan kebudayaan sebagai fondasi pembangunan.

Fadli menegaskan bahwa UUD 1945 sudah memerintahkan negara untuk memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia, seperti tercantum dalam Pasal 32 ayat 1 dan Pasal 28I ayat 3.

Fadli mengajak masyarakat dan kalangan akademik untuk menulis ulang sejarah Indonesia, bukan sekadar berdasar pada tulisan pasca abad ke-4, melainkan juga berdasarkan temuan arkeologis dan antropologis dari masa-masa jauh sebelumnya.

“Kita harus menggali ulang dan menata kembali identitas bangsa Indonesia. Karena kita ini bangsa yang besar dengan peradaban yang sangat tua,” tutupnya. (SH)

Loading