Saatnya Dunia Usaha Jadi Bapak Asuh Olahraga
Atlet Kaltim yang bertanding
Portalkaltim.com, Samarinda – Di tengah sorotan terhadap besarnya potensi atlet muda Kalimantan Timur, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim menyerukan peran aktif dunia usaha untuk ikut membangun masa depan olahraga daerah. Lewat skema bertajuk “Bapak Asuh Cabang Olahraga”, Dispora mendorong perusahaan-perusahaan besar, khususnya sektor pertambangan dan perkebunan, untuk tidak sekadar menjadi sponsor sesaat, tetapi berkontribusi secara berkelanjutan dalam pembinaan atlet.
Gagasan ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, dalam pembukaan KONI-Bayan Championship 2025 yang digelar di GOR Segiri, Samarinda, pada Senin (30/6). Turnamen ini merupakan hasil kolaborasi antara KONI Kaltim dan Bayan Group, dan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji dan Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman.
“Kegiatan seperti ini sangat bagus, tapi jangan berhenti di event semata. Kita butuh dukungan jangka panjang. Saya usulkan agar perusahaan-perusahaan besar di Kaltim menjadi bapak asuh bagi cabang olahraga tertentu,” ujar Rasman.
Menurutnya, konsep bapak asuh tidak hanya berarti memberikan dana untuk kejuaraan, melainkan mengambil peran dalam proses pembinaan mulai dari pelatihan intensif, pemusatan latihan di luar negeri, hingga pengembangan pelatih dan fasilitas.
“Kalau bisa, bantu kirim atlet kita ke luar negeri. Mereka butuh pengalaman bertanding di level internasional. Itu tidak cukup jika hanya mengandalkan APBD,” imbuhnya.
Kaltim, yang dikenal sebagai lumbung sumber daya alam, menurut Rasman, harus juga menjadi lumbung prestasi olahraga. Namun untuk itu, diperlukan gotong royong dari berbagai pihak, tidak hanya pemerintah. Ia menyebut Bayan Group sebagai contoh positif, tapi berharap perusahaan-perusahaan lain, seperti tambang batu bara dan perkebunan sawit, ikut tergerak.
“Sudah waktunya perusahaan di daerah ini menunjukkan empati sosial, bukan hanya fokus pada keuntungan bisnis,” tegasnya.
KONI-Bayan Championship 2025 sendiri mempertemukan ribuan atlet dari berbagai penjuru Kaltim. Dengan empat cabang olahraga yang dipertandingkan taekwondo, pencak silat, karate, dan sepak bola jumlah pesertanya mencapai lebih dari 5.000 atlet, dari usia delapan tahun hingga dewasa.
“Bayangkan, hanya di satu event sudah ada ribuan atlet. Taekwondo saja mencapai 1.800 peserta. Kalau dibina serius sejak dini, ini akan jadi tambang emas prestasi nasional,” ucap Rasman penuh optimisme.
Ia mengaku telah mengajukan gagasan ini kepada Gubernur dan Wakil Gubernur, agar segera dirumuskan dalam bentuk kebijakan yang mengikat. Harapannya, ada sinergi nyata antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam mencetak atlet berkarakter.
“Olahraga bukan hanya soal medali. Ini tentang pembentukan karakter, disiplin, dan masa depan generasi muda. Kita semua punya tanggung jawab,” tutupnya.