Kaltim Dapat Apresiasi Menteri, Tapi 40 Perusahaan Lingkungan Masih Zona Merah

Hari Lingkungan Hidup Sedunia oleh DLH Kaltim di Gedung Olah Bebaya Kaltim

Portalkaltim.com, Samarinda – Dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 di Kalimantan Timur (Kaltim) menyisakan catatan penting.

Meski Provinsi Kaltim menerima perhatian khusus dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sebanyak 40 perusahaan masih berada di peringkat merah dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim Anwar Sanusi mengusulkan agar Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud memberikan teguran keras, termasuk opsi pencabutan izin jika tak ada perbaikan signifikan.

“Tahun ini PROPER mencatat 278 perusahaan, dengan 15 emas, 39 hijau, 184 biru, dan 40 merah,” ujarnya, dalam acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Gedung Olah Bebaya, Senin (23/6/2025).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim Anwar Sanusi
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim Anwar Sanusi

Ia menambahkan, sanksi telah diberlakukan sebelumnya, dan bila perlu diberhentikan, itu sesuai permintaan langsung dari Menteri LHK.

Terkait pengelolaan sampah, Kaltim masih dihadapkan pada tantangan besar. Dari total 8.501 ton timbunan sampah per tahun, baru 42 persen yang berhasil dikelola. Namun, partisipasi masyarakat meningkat lewat pembentukan 385 unit bank sampah, naik dari 287 unit tahun lalu.

Adapun dari sisi emisi gas rumah kaca, tercatat penurunan sebesar 49 persen dari total 51 persen, dan ditargetkan turun menjadi 47 persen pada 2029. Ia menyebut beberapa perusahaan yang mengajukan izin juga telah ditindaklanjuti.

“Syukurnya, tahun ini kewenangan beberapa kegiatan yang dulu di pusat sudah dialihkan ke provinsi,” katanya.

Di sisi lain, apresiasi diberikan kepada 54 sekolah di Kaltim yang menerima penghargaan Adiwiyata tahun ini, dengan dominasi dari Samarinda sebanyak 21 sekolah. Kategori Kalpataru juga disematkan kepada lima tokoh lingkungan, termasuk dua dari Kutai Timur.

“Kami harap kabupaten/kota lebih serius menangani sampah,” tutup Anwar Sanusi. (SH)

Loading