
Bupati Kutim Pamerkan Potensi SDA kepada Pangdam VI/Mulawarman
Portalkaltim.com, Kutai Timur– Jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) Kutai Timur (Kutim) menyambut dengan hangat kunjungan Panglima Daerah Militer (Pangdam) VI/Mulawarman Mayor Jenderal (Mayjen) Tentara Republik Indonesia (TNI) Rudy Saladin di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim, Kamis (20/6/2025).

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengungkapkan ucapan syukurnya atas kunjungan yang dinilai sangat berarti bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim.
“Mudah-mudahan kedatangan Pangdam VI/Mulawarman pada malam hari ini memberikan arti penting bagi kami yang ada di Kutim, baik itu pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha,” ujar Ardiansyah menyampaikan sambutannya.
Ardiansyah mengungkapkan bahwa Kutim yang kini sudah berusia 25 tahun merupakan hasil wilayah pemekaran dari Kabupaten Kutai, yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 47 Tahun 1999. Saat ini, Kutim sendiri memiliki 18 kecamatan, 141 desa, dan 2 kelurahan, dengan luas wilayah mencapai 31.580 km² berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS).
Dirinya menyampaikan bahwa Kutim yang memiliki garis pantai sepanjang 524 km menyimpan kekayaan biota laut yang indah. Salah satunya yang berada di pulau Miang dengan keberadaan hiu tutul yang kini menjadi daya tarik para wisatawan.
“Potensi laut kami luar biasa, dari berbagai jenis lobster hingga terumbu karang yang terjaga, jadi kami sebenarnya memiliki keanekaragaman yang luar biasa yang ada di Kepulauan Kutim.” ungkapnya.
Selain itu, sektor darat juga menyimpan sumber daya yang melimpah. Kutim sendiri dikenal sebagai daerah penghasil tambang batu bara terbesar di Kalimantan Timur (Kaltim) dengan perusahaan seperti PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebagai pemain utama. Akan tetapi, dirinya menegaskan bahwa Pemkab Kutim tidak ingin sepenuhnya bergantung pada subsektor pertambangan.
“Sejak tahun 2001, kita sudah sepakat membangunn Kutim ini dengan tidak hanya bertumpu kepada pertambangan, tapi kita juga mencoba untuk memanfaatkan sumber daya alam (SDA) dengan konsep pertanian dalam arti yang luas” tegasnya.
Oleh karena itu, Pemkab Kutim meren pengembangan 100.000 hektare lahan pertanian, terdiri atas 20.000 hektare untuk persawahan dan padi kering, serta 80.000 hektare untuk komoditas lain-nya.
“Mudahan secepatnya target saya ini sudah bisa eksis sehingga pada tahun 2029 saya mengharapkan yang eksis di bidang pertanian mereka sudah mulai melihat hasil dan melihat pasar-pasar yang apa namanya akan dibuka baik secara lokal, nasional maupun pasar global,” harapannya
Tidak lupa, ia juga menyampaikan keberhasilan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal. Salah satu produk unggulan Kutim saat ini yaitu amplang berwarna hitam berbahan dasar tinta cumi yang diberi nama “amplang batu bara” yang saat ini sedang dalam proses ekspor ke Malaysia sebanyak 8 ton.
“Itu hanya dikelola kurang dari sepuluh UMKM yang ada di Sangatta ini. Belum lagi yang lainnya” tuturnya.
Terakhir, pria yang berada di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga berharap sinergi antara pemerintah daerah dengan TNI dapat diperkuat dalam mendukung program pembangunan ketahanan pangan. Kutim juga sedang bersiap menjadi salah satu kandidat lokasi pembangunan Bataylon Teritorial Pembangunan (BTP/YonTP), program yang digagas oleh Pemerintah Pusat untuk mewujudkan swasembada pangan. (TS)
