
Peserta Asing Menyusut, EBIFF 2025 Tetap Siap Gegap Gempita di Samarinda
Portalkaltim.com, Samarinda — Ketika anggaran dipangkas dan dukungan transportasi lenyap, siapa sangka East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025 tetap bertahan sebagai agenda budaya bertaraf internasional yang menjanjikan pertunjukan meriah?
Tahun ini, hanya lima negara yang memastikan kehadirannya: India, Korea Selatan, Romania, Rusia, dan Polandia. Jumlah tersebut memang menyusut dibanding 2024 yang sempat mengundang enam negara, termasuk Bulgaria, Mesir, Jepang, dan Amerika Serikat. Namun, kualitas dan semangat festival tetap dijaga dengan ketat oleh panitia pelaksana.
“Kurasi dilakukan dengan ketat agar tidak mengecewakan,” kata Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kaltim Awang Khalik, dalam agenda jumpa pers yang digelar Diskominfo Kaltim di Samarinda, Rabu (11/6/2025).

Penurunan jumlah peserta dari luar negeri tak lepas dari kebijakan nasional. Instruksi Presiden RI Prabowo Subianto terkait efisiensi anggaran memaksa perangkat daerah untuk lebih selektif dalam mengalokasikan dana, termasuk dalam kegiatan internasional seperti EBIFF.
Namun tantangan tak berhenti di sana. Peserta dari 10 kabupaten/kota se-Kaltim juga terancam berkurang. Tahun lalu, Pemprov Kaltim menanggung akomodasi dan transportasi. Tahun ini, semua harus mandiri.
“Kepastian keikutsertaan dari kabupaten/kota belum semuanya masuk karena tak ada dukungan akomodasi dan transportasi,” tutur Awang.
Meski begitu, undangan telah dikirim dan panitia memberi tenggat konfirmasi hingga 1 Juni. Di tengah seretnya anggaran, Awang tetap menebar optimisme. Ia yakin jika informasi ini dikomunikasikan dengan terbuka, semua pihak akan memahami kondisi yang dihadapi.
“Alhamdulillah, banyak yang memahami saat dijelaskan secara jujur,” tutupnya.
Tak dapat dimungkiri, efisiensi menjadi batu ujian. Namun justru di tengah keterbatasan itulah, semangat kolaborasi dan kreativitas diuji.
Jika EBIFF 2025 sukses digelar dengan segala pembatasan, bukan tidak mungkin festival ini justru akan melahirkan babak baru dalam diplomasi budaya Kaltim di panggung dunia.(SH)
