Kutai Timur – Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Kutai Timur, Pandi Widiarto, menyampaikan bahwa akses air bersih di beberapa wilayah pesisir Kutai Timur masih menjadi masalah yang perlu penanganan serius meskipun daerah ini telah berusia 25 tahun. Pandi menyoroti Kecamatan Sangkulirang dan Teluk Pandan sebagai daerah yang masih kesulitan mendapatkan air bersih.
“Meski ada pipanisasi di Teluk Pandan, kenyataannya air bersih masih sulit diakses oleh warga. Daerah-daerah seperti Sangkulirang juga menghadapi masalah serupa,” ungkap Pandi.
Ia mendesak Pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk segera mengambil langkah konkret untuk mempercepat pembangunan infrastruktur air bersih, khususnya di wilayah pesisir yang masih tertinggal dalam akses tersebut.
Pandi juga membandingkan dengan Kota Bontang yang telah mempersiapkan instalasi pengolahan air meskipun air dari bekas tambang Indominco belum sepenuhnya tersalurkan. Menurutnya, Kabupaten Kutai Timur harus lebih sigap dalam menyiapkan infrastruktur serupa.
“Kita sudah 25 tahun berdiri, namun masih banyak wilayah yang belum menikmati akses air bersih. Ini menjadi tanggung jawab pemerintah untuk segera menuntaskan masalah ini,” lanjutnya.
Meski keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala, Pandi menegaskan bahwa pemerintah harus mengutamakan prioritas dan bergerak lebih cepat dalam mengatasi masalah mendesak ini demi kesejahteraan masyarakat. (SH/ADV)