Kutai Timur – Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Kutai Timur, Pandi Widiarto, menyoroti tantangan yang dihadapi generasi muda, khususnya para sarjana yang masih banyak menganggur. Ia berharap generasi muda tidak hanya tergiring ke dalam politik praktis tanpa memahami manfaat nyata dari program yang ditawarkan pasangan calon (paslon) kepala daerah.
“Hari ini banyak sarjana yang menganggur. Jangan sampai mereka hanya tergiring pada politik praktis, menerima uang, memilih, lalu tidak mendapatkan keuntungan apa-apa,” ujar Pandi saat ditemui pada Sabtu (16/11/2024).
Menurutnya, generasi muda perlu dicerdaskan agar memahami program-program paslon secara menyeluruh. Dengan begitu, mereka bisa menilai manfaat program tersebut bagi masa depan mereka.
“Setiap program paslon yang akan maju menjadi kepala daerah harus sampai kepada mereka dengan jelas. Ini tantangan besar, baik bagi kita maupun para paslon,” tambahnya.
Pandi berharap proses sosialisasi program paslon dilakukan secara efektif, sehingga generasi muda dapat memilih berdasarkan pemahaman yang matang, bukan sekadar iming-iming politik praktis. “Ini penting untuk menciptakan pemilih yang cerdas dan berkontribusi bagi pembangunan daerah,” pungkasnya. (SH/ADV)